SUAKAONLINE.COM – Jurusan Administrasi Publik mengadakan acara yang bertajuk “Bedah Riset: Refleksi Usulan Perubahan Nama di Tengah Pembahasan RUU Provinsi Jawa Barat”, sebagai penutup dari 11 rangkaian kegiatan Milangkala Festival 15. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid pada Sabtu, (23/7/2022) di aula Lt. 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN SGD Bandung.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa pembedah riset mulai dari ahli hukum tata negara, anggota Dewan Perwakilan Daerah Rakyat Indonesia (DPD RI) , hingga beberapa budayawan sunda. Diawali dengan pemaparan hasil riset, kemudian acara berlanjut dengan penyampaian kritikan, saran serta pandangan dari jajaran pembedah.
Ketua pelaksana, Farhan Maulana Khalid mengatakan isu terkait penamaan provinsi Jawa Barat dipilih karena hal tersebut sedang dibahas dalam Rancangan Undang-Undang Provinsi Jawa Barat. “Bedah riset ini karena memang penamaan provinsi Jawa Barat lagi seksi (hangat) dibahas karena kan sedang ada pembahasan di RUU Provinsi Jawa Barat,” ujar Farhan, Sabtu (23/7/2022).
Farhan juga mengutarakan bahwa hasil dari kegiatan ini ialah sebagai rekomendasi kebijakan yang akan diajukan hingga pemerintah pusat. “Dan nanti setelah adanya kegiatan ini atau outcame nya akan dibuatkan rekomendasi kebijakan atau dalam kata lain policy brief, jadi hasil diskusi dari guru besar juga masukan-masukan lainnya bakal dibuat rekomendasi kebijakan kepada yang bersangkutan,” tandasnya.
Selain itu mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Ceu Popong, ikut mengemukakan pendapat yakni secara rasional penamaan provinsi bagi Jawa Barat sudah tidak relevan lagi, sehingga dibutuhkan perubahan nama bagi provinsi ini. “Tidak perlu emosional, tapi harus rasional. Apa memang kita Jawa Barat? Kan udah ada Banten di daerah Jawa Barat. Jadi kita apa? Ya harus ganti nama lahh,” tegas Ceu Popong.
Salah satu peserta diskusi, Margie Rahayu Fauziah menuturkan setelah mengikuti kegiatan ini lebih faham akan dampak dari pergantian nama bagi provinsi Jawa Barat. “Saya belum begitu familiar dengan pembahasan ini karena pembahasan ini masih cukup awam untuk didiskusikan, tapi setelah mengikuti kegiatan ini, memang sedikit logis jika memang Jawa Barat ini namanya diubah menjadi sunda, yaa bisa dibilang mungkin ada plus minusnya baik itu diganti atau enggak kan itu belum resmi juga,” pungkas Margie.
Saat ditanya mengenai harapan dari diselenggarakannya acara ini, Farhan berharap peserta diskusi dapat mendapatkan wawasan baru serta dapat mengimplementasikan kelak di kemudian hari. “Secara keseluruhan terkhususnya bagi mahasiswa jurusan AP bisa menambah wawasan, utamanya ya memang yang konsen pada penambahan intelektualnya,” tutupnya.
Reporter : Alya Muhtar & Salsabyla Farihati/Suaka
Redaktur : Fitri Nur Hidayah/Suaka