Kampusiana

Jurusan Kimia UIN Bandung Produksi Hand Sanitizer

Dok. Pribadi

SUAKAONLINE.COM – Indonesia saat ini sedang dalam situasi tanggap darurat karena penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin meluas. Berdasarkan data pemerintah dilansir dari kompas.com, terdapat 1.414 kasus positif per- Senin (30/3/2020) dan memungkinkan untuk terus bertambah. Dampak yang sangat terasa akibat virus corona ini antara lain langkanya beberapa produk kesehatan seperti masker dan Hand Sanitizer. Karena kelangkaan ini juga harga jual dari produk-produk tersebut meroket tinggi.

Menyikapi hal tersebut pada Selasa, (17/3/2020) lalu, Jurusan Kimia UIN SGD Bandung memproduksi Hand Sanitizer yang bertempat di Labolatorium terpadu UIN SGD Bandung. Prosedur serta bahan-bahan yang digunakan pun telah disesuaikan dengan anjuran WHO dan BPOM. Kepala Departemen Penelitian, Keilmuan, Kerohanian (PKK) Himpunan Mahasiswa Sains Kimia (HIMASAKI), Suci Fauziah Nazar menyebutkan bahwa pada produksi Hand Sanitizer tersebut dibantu oleh Himpunan dibawah naungan Departemen PKK.

“Sebelumnya HIMASAKI membuat produk diantaranya Hand Sanitizer, sabun cuci piring, sabun cuci tangan, dan sabun batang untuk pameran di acara ARKANATA (Dies Natalies Fakultas Saintek). Sedangkan produk Hand Sanitizer yang dibagikan ke masjid merupakan bentuk kepedulian ke masyarakat,” ujarnya Sabtu (21/3/2020), saat dihubungi Suaka.

Pada produksi pertama, Hand Saniziter yang dibuat sebanyak 12 liter dan dibagikan ke masjid sekitar UIN SGD Bandung yang dibuat dalam 20 botol isi 125 ml dan 70 botol 100 ml. Adapun masjid yang menerima Hand Saniziter ini antara lain masjid Al-Muhajir, masjid As-Siroj, masjid Kifayatul Akhyar, masjid Al-Huda dan masjid Iqomah UIN SGD Bandung. Proses pembuatanya dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Jurusan Kimia.

Kemudian kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan Hand Sanitizer ini yaitu, langkanya bahan baku yang diperlukan serta biaya bahan baku yang melonjak naik akibat banyaknya permintaan. Suci mengungkapkan salah satu yang sulit didapat yaitu botol untuk Hand Sanitizernya. Sehingga harus membeli dari pihak distributor dengan jumlah yang terbatas.

Ketua Jurusan Kimia, Eko Prabowo, mengatakan saat produksi terakhir Hand Sanitizer sebanyak 100 Liter diperlukan waktu 2 hingga 3 hari, atau tergantung dari ketersediaan bahan baku. Sedangkan untuk dana dalam pembuatan 100 Liter Hand Sanitizer tersebut sebesar Rp.10.000.000, pihaknya bekerja sama dengan Laziz Darul Hikam.

Namun, pendistribusian Hand Sanitizer ini tidak dapat dimiliki oleh masyarakat secara bebas. Melainkan pihak dari Jurusan Kimia yang membagikannya ke pihak-pihak tertentu seperti fasilitas kesehatan dan masjid sekitar Cibiru. “belum ada arah komersialisasi, sampai saat ini masih dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat,” katanya, Selasa (24/3/2020).

Kasubag Humas & Hukum, Rohman Setiaman memberikan tanggapan mengenai pembuatan Hand Sanitizer oleh Jurusan Kimia, pihaknya sangat mengapresiasi hal tersebut sebagaimana sesuai dengan Tridarma Perguruan Tinggi, salah satunya pengabdian masyarakat. “Ya kita melihat ini bentuk kepedulian lembaga pemerintahan terutama sebuah perguruan tinggi yang selalu memberikan konstribusi buat masyarakat  apalagi dengan situasi pada saat ini.” Ungkapnya, Sabtu (21/3/2020).

Reporter : Rini Zulianti dan Evi Fitaulifia/ Magang

Redaktur : Hasna Fajriah

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas