Featured

Kopi Sebagai Representasi Identitas Bangsa

Pers Mahasiswa Daun Djati ISBI menggelar pemutaran film 'Aroma of Heaven' dengan tema ‘Dari Kopi Menemukan Yang Lain’. Selasa, (22/9/2015).

Pers Mahasiswa Daun Djati ISBI menggelar pemutaran film ‘Aroma of Heaven’ dengan tema ‘Dari Kopi Menemukan Yang Lain’. Selasa, (22/9/2015).

SUAKAONLINE.COM, Bandung- Melalui tangan keratif Budi Kurniawan, kopi dapat terlihat lebih hidup. Hal itu teruji dari film dokumenter karyanya ‘Aroma of Heaven’. Dalam film tersebut perjalanan kopi dari petani, barista, hingga konsumen tergambarkan dengan apik.

Tidak hanya visual yang mendukung karya Budi Kurniawan, soundtrack film tersebut melengkapi identitas kopi sebagai bagian dari budaya masyarakat. Budi memilih lagu tradisional yang dipadupadankan aktivitas serta gemuruh pembuatan kopi. Bahkan lagu tradisional tersebut bercerita tentang kopi.

Salah satu adegan yang menarik perhatian ialah sosok lelaki lanjut usia sedang memegang tangkai kopi. Mulutnya tidak berhenti komat kamit dan beruara seolah-olah ia adalah penghulu yang sedang meresmikan pernikahan kopi dengan angin, dalam adegan tersebut lelaki tua itu memanggil si kopi dengan nama Siti Kawa.

Lalu adegan pernikahan kopi dan angin berhenti. Layar berganti narator yang menarasikan pentingnya kopi, dan ternyata narator tersebut tidak sendiri, muncul narator-narator lain dengan argumen yang berbeda, menggunakan bahasa yang berbeda, pun dengan sudut pandang daerah, budaya, serta agama yang berbeda.

Film diawali dengan memunculkan wajah Indonesia yang indah dengan gunung dan berbagai macam floranya, lalu tanaman kopi mendominasi pembukaan tersebut. Kemudian film ditutup dengan pernyataan bahwa Indonesia adalah Negeri yang besar, dan kopi merupakan salah satu harta karunnya.

Inspirasi dari Kopi

Pertama kali tayang 4 Juni 2014 film tersebut merupakan inspirasi dari kebiasaan Budi Kurniawan yang merupakan pecinta kopi. Ia mengaku banyak kendala yang dihadapi saat proses pembuatan film tersebut. Mulai dari budget yang sangat terbatas, hingga tim yang memiliki kesibukan lain.

Bagi Budi kendala tersebut tidak menjadi soal ketika stamina kreatif masih terjaga. “Karena Stamina Kreatif itu muncul dari diri sendiri. Apapun kendalanya jika memiliki stamina, semuanya dapat berjalan,” ujar Budi saat ditemui Suaka seusai acara pemutaran film ‘Aroma of Heaven’ yang diselenggarakan oleh Pers Mahasiswa Daunjati Institut Seni Budaya Bandung (ISBI), Selasa (22/9/2015).

Film Aroma Of  Heaven atau ‘Biji Kopi Indonesia’ mendapat undangan untuk ditayangkan di enam kota besar di Amerika. Budi juga mengikutkan film tersebut ke berbagai Festival, yang kemudian diapresiasi dengan didapatkannya Best Editing di Ahfav Film Festival di Iran, serta Best documentary di Hainan Film Festival di China pada tahun 2015.

Reporter         : Ricky Priangga Subastian

Redaktur        : Isthiqonita

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas