Lintas Kampus

Mahasiswa Gelar Aksi pada Peringatan Bandung Lautan Api, Buntut Kenaikan Harga Pangan

 

Peserta aksi Bandung Lautan Api berorasi terkait runtuhnya demokrasi pada rezim Jokowi, di pelataran Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (22/3/2024). (Foto : Ninda Nur Aidah/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Bandung menggelar aksi di Pelataran Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (22/03/2024). Aksi yang bertajuk “Runtuhnya Demokrasi di Era Rezim Jokowi, Harga Pangan Semakin Menjadi-Jadi” ini membawa 12 tuntutan, salah satu tuntutan utamanya ialah mengenai stabilitas harga pangan yang semakin tidak terkendali.

Ketua BEM KEMA Unpad, Fawwaz Ihza Mahendra mengungkapkan mengenai keresahannya terhadap persoalan stabilitas pangan. Menurutnya, kepelikan yang sedang dialami ini memang tidak bisa terlepas dari kondisi global yang tengah dihadapkan dengan berbagai kesulitan. Akan tetapi, pemerintah sepatutnya telah menyiapkan tindakan preventif ketika menghadapi permasalahan tersebut.

“Karena seharusnya negara sudah melakukan perhitungan, yakni preventif, di mana negara memiliki cadangan beras itu sendiri. Tapi sayangnya,  negara yang menyimpan cadangan beras-beras yang harusnya dibagikan ketika kita melewati masa-masa sulit seperti ini, justru dibagikan untuk dipolitisasi dengan adanya momentum pemilu,” ungkapnya, Jumat (22/03/2024).

Fawwaz juga menyebutkan bahwa permasalahan ini bukan hanya dirasakan oleh dirinya sebagai peserta aksi, tetapi seluruh masyarakat bahkan keluarga terdekatnya pun turut mendapat imbasnya. Ia menegaskan bahwa kehadirannya di tengah aksi ini murni sebagai bentuk kekecewaannya terhadap pihak pemangku kebijakan, bukan karena terafiliasi pihak manapun.

“Perlu diingat kembali, kami turun ke jalan bukan kepentingan siapapun, bukan kepentingan elektoral siapapun, tapi kami turun ke jalan karena kami rasa negara sedang dalam keadaan darurat dan kami rasa kami sudah saatnya pendapat kepada negara,” lanjutnya.

Senada dengan Fawwaz, Kabid Kebijakan Publik Sosial Politik, Dema-F Syarkum UIN Bandung, Artha Mulia menyebutkan bahwa dampak dari naiknya harga bahan pangan ini banyak dirasakan oleh masyarakat yang kondisi ekonominya menengah ke bawah. Meskipun begitu, menurutnya pembagian ekonomi tersebut terlalu abstrak, karena beberapa program pemerintah untuk masyarakat menengah ke bawah turut dinikmati oleh mereka yang secara ekonomi dikategorikan berada.

“Ya artinya bahwa kemudian dia harus tepat sasaran. Hal-hal yang perlu kemudian diberikan itu kepada masyarakat. Tapi hari ini juga tidak jelas, dari pemerintah, masih juga terlalu lucu dan juga ambigu. Pada akhirnya juga mereka juga menikmati,” keluhnya.

Artha kemudian menyebutkan bahwa dirinya merasa miris ketika melihat Indonesia sebagai negara agraria tetapi terus melanggengkan pengimporan beras dari negara lain. Bahkan saat ini, ia merasa bahwa negara tidak mampu menangani stabilitas pangan yang menimpa masyarakat. Menurutnya, persoalan ini tidak terjadi begitu saja, melainkan ada permainan-permainan elit di baliknya, “Ada kaum-kaum cukol ataupun tengkulak yang dia juga ikut memportasi pada wilayah itu gitu. Kemudian yang dirugikannya adalah masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya, Wakil Ketua Dema UIN SGD Bandung, Tiana Nur Azizah mengatakan sebelum adanya aksi demo di Gedung Sate hari ini, pihak Dema-U sempat melangsungkan konsolidasi dengan mengundang seluruh lapisan masyarakat seperti buruh, petani, dan juga warga disekitaran kampus. Berikutnya Tiana juga menyampaikan mengenai harapan untuk aspirasi-aspirasi kedepannya.

“Harapannya ke depannya kalau misalkan pemerintah masih saja terus seperti ini, ya rasa-rasanya ketika suara mahasiswa ini dirasa kurang, masyarakat juga perlu untuk turun Karena kebebasan menyampaikan pendapat, menyampaikan aspirasi itu hak untuk seluruh warga Indonesia, ya. Tidak terkecuali dan tidak ada pengecualian untuk siapapun,” tutupnya.

Reporter: Ighna Karimah Nurnajah/Suaka dan Annisa Nur Hanifah/Magang.

Redaktur : Zidny Ilma

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas