Puisi

Matinya Manusia di Tengah Pandemi

Ilustrasi: Refkyan Mauldan/Magang

Oleh: Chamid Nur Muhajir*

Rubuh, Terseok-seok tubuhku dalam kerumunan

Peluh mengurat jatuh dari air mata kegelisahan

Mati karena lapar atau mati karena pesakitan

Matiku karena ketamakan

Lapar… Takut

Takut… Lapar… Sakit

Sakit… Lapar

Sembako! Sembahku padamu

Secuil bagianmu kupuja untuk hamba rasa lapar

Kutukan kuhaturkan pada penimbun kalian

Sembako! Kaummu adalah bangsawan budiman

Begundal… Bangsat

Bangsat… Begundal… Penjilat

Selamat… Selamat

Rusak semua akal

Para penjilat mengurung bangsawan

Hanya mereka yang ingin selamat

Kami juga harus

Bakar… Bunuh

Pasung mereka!

Kubur

Hanya letik darah yang tersisa

Erungan-erungan perut sudah membutakan

Hati sudah digadai

Kemanusiaan diobral tak berharga

*Penulis merupakan mahasiswa jurusan Manajemen Keuangan Syariah semester empat dan anggota magang LPM Suaka 2020

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas