Kampusiana

Minimnya Koleksi Buku di Perpustakaan UIN Bandung

Sejumlah mahasiswa sedang melakukan Kerja Kelompok di Perpustakaan, Jumat (13/3/2020). Minimnya koleksi buku di Perpustakaan menjadi keluhan sebagian mahasiswa. (Nur Alfiyah/Magang)

SUAKAONLINE.COM – Tanggalnya sebagian rak buku di Perpustakaan UIN SGD Bandung menjadi keluhan sejumlah mahasiswa. Akibatnya mahasiswa kekurangan referensi buku mata kuliah. Hal itu diamini oleh Mahasiswa jurusan Agroteknologi, Fauzi Budi Kusuma. Ia mengaku jarang menemukan buku yang direkomendasikan oleh dosen di Perpustakaan.

“Terkadang buku yang kita butuhkan juga kadang tidak tersedia di perpus, gitu. Kan dosen biasanya suka ngerekomendasiin buku dengan judul apa gitu, nah terkadang yang dicari tuh gak ada,” ungkapnya kepada Suaka, Jum’at (6/3/2020). Keluhan yang sama pun datang dari Mahasiswa Sastra Inggris, Ajeng Sri Ratna Komala. Ajeng merasa sulit untuk menemukan referensi.

“Iya sih pernah, sering malahan. Soalnya buku tentang sastra atau linguistik itu agak kurang di perpustakaan. Terus di perpus ini mah kebanyakan yang keagaman, sastra agak kurang sama bahan-bahan linguistic itu kurang,” keluhnya. Lebih lanjut Ajeng menyarankan agar pihak Perpustakaan menambah koleksi buku. Bukan saja buku-buku agama, tetapi merata bagi tiap-tiap jurusan.

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, Kepala Perpustakaan UIN SGD Bandung, Opik Taufik Kurahman membenarkan ketidaklengkapan koleksi buku di Perpustakaan. “Betul, terus terang koleksi buku itu perlu ditambah, dan perlu dikembangkan. Dan keluhan mahasiswa memang sama dengan keluhan saya, dan saya sadar. Saya juga sudah bilang ke rektor dan jajarannya, dan mereka sudah oke, perlu waktu saja,” ungkapnya saat ditemui di ruang Meeting Perpustakaan, Senin (9/3/2020).

Taufik berterus terang mengenai kurangnya koleksi buku tersebut yang tentunya akan menghambat proses pembelajaran. Ia mengatakan bahwa sebenarnya dari pihak Perpustakaan sudah mengupayakan mengenai peningkatan koleksi tersebut. Namun masih dalam tahap proses pengaktualisasian. Selain sudah lapor kepada rektor dan jajarannya, pihak perpus sudah membuat survey  kebutuhan koleksi secara online melalui laman bit.ly/Usulankoleksi.

Selain terbukti kurangnya koleksi penambahan buku dari pihak Perpustakaan, buku-buku di perpustakaan banyak dipinjam mahasiswa namun belum dikembalikan. “Buku di Perpustakaan ada sekitar 4.900 buku yang belum kembali, data tersebut ada, terdeksi hingga hari ini. Nah itulah mahasiswa yang pinjam kenapa belum dikembalikan,” tegas Taufik.

Menurutnya, buku-buku tersebut bisa jadi yang banyak dicari mahasiswa lainnya. Jumlah buku yang terdata tidak hanya belum dikembalikan dalam beberapa bulan terdekat, tetapi  mencapai tahunan. Tindak lanjut dari pihak Perpustakaan pun terus diupayakan. Seperti mengirim data-data mahasiswa yang belum mengembalikan buku kepada fakultas tiap bulan Januari.

Selain itu, pihak perpus telah membuat peraturan baru mengenai denda buku yang belum dikembalikan. “Nah sekarang denda diberlakukan peraturan baru. Kalau dulu denda itu sebanyak mereka berapa lama meninjam. Sekarang enggak, denda kita perbarui. Dia didenda perhari 500, tetapi paling tinggi dendanya sebesar harga buku yang dikembalikan.” Tutupnya.

Reporter: Nur Alfiyah/Magang

Redaktur: Awla Rajul

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas