SUAKAONLINE.COM – Gedung baru Ma`had Al-Jami’ah yang berdiri sejak 2014 lalu, baru bisa digunakan mulai Agustus mendatang. Untuk saat ini, gedung tersebut belum bisa dipergunakan karena fasilitas gedung yang belum memadai. Kepala Biro Bagian Umum, Fathujaman menjelaskan bahwa anggaran pengadaan fasilitas dibiayai oleh dana APBN. Namun, hingga sekarang pemerintah belum memberikan dana untuk pengadaan fasilitas.
“Pihak perencanaan telah mengajukan permohonan agar UIN dikasih sarana-prasarana asrama putera-puteri ke pemerintah. Mulai dari kursi, ranjang, lemari, kemudian fasilitas-fasilitas lainnya. Namun sampai saat ini belum turun,” kata Fathujaman saat ditemui Suaka, Rabu (10/2/2016).
Gedung tersebut dapat menampung 600 mahasiswa dengan 200 lebih ruangan yang ada didalamnya. Gedung tersebut diproyeksikan untuk mahasiswa UIN SGD Bandung yang ingin bermukim di Ma`had Al-Jami’ah. “Kita itu punya mimpi besar. Ingin mahasiswa UIN itu dikasih fasilitas tempat yang aman dan nyaman sehingga dapat mengikuti pembelajaran yang diprogramkan oleh UIN. Meskipun saat ini belum bisa digunakan,” tambah Fathujaman.
Sementara itu, Direktur Ma`had Al-Jami’ah, Izzuddin Musthafa sudah beberapa kali menyampaikan ke pihak rektorat agar gedung sesegera mungkin digunakan. Pasalnya, gedung adalah sarana sangat penting bagi penghuni Ma`had Al-Jam’ah. Namun, hingga sekarang belum ada kejelasan dari pihak rektorat.
Selama ini satu gedung sebenarnya sudah difungsikan. Namun hanya untuk proses pembelajaran Ma`had. Padahal tujuan awal dibangunnya gedung tersebut adalah untuk dihuni oleh mahasiswa. “Gedung yang sebelah timur sudah digunakan untuk belajar, bukan penginapan. Daripada tidak dipake, lama-lama rusak,” kata Izzudin, Kamis (11/2/2016).
Santri Ma`had Al-Jami’ah, Devia Fitaloka berharap agar gedung Ma`had baru dapat difungsikan dengan maksimal. Sebab melihat sebagian konstruksi bangunan yang mulai rusak. “Khawatir kerusakan makin parah, jadi kalau mau dihuni harus diperbaiki lagi. Malah menambah pengeluaran keuangan,” kata mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tersebut.
Fathujaman berusaha agar gedung tersebut secepatnya dapat dihuni. Dirinya juga berharap agar pemerintah secepatnya merealisasikan perihal finansial. Namun, jika anggaran fasilitas belum turun, dia pun bersikukuh untuk memenuhi kebutuhan fasilitas di tahun ini. “Kalaupun masih belum turun, kami tetap akan berupaya untuk direalisasikan tahun ini, mungkin nanti akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga,” tegas Fathujaman.
Reporter : Khairul Umam / Magang
Redaktur : Edi Prasetyo