SUAKAONLINE.COM, — Prinsip yang ia pegang, tidak ingin menjadi seorang mahasiswa biasa. Serta rasa kepeduliannya terhadap generasi muda yang tak kunjung padam, agar terciptanya generasi muda yang produktif dan berpikir positif, membuat mahasiswi Jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) UIN SGD Bandung ini dianugerahi sebagai Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) Kota Bandung sekaligus Duta Motivator GenRe Jawa Barat.
Mei 2015 lalu menjadi hari yang spesial bagi Mutiara Jais, perempuan kelahiran 13 Oktober 1995 ini mendapatkan dua gelar prestisius dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, Jum’at (15/5/2015).
Mutiara Jais, bak sebuah mutiara terpendam dalam lumpur, tetap saja kilaunya akan terlihat. Mahasiswi yang akrab dipanggil Rara ini bukanlah berasal dari daerah Jawa Barat tetapi dari Jakarta. Namun Rara berhasil menyabet gelar prestisius tersebut. Potensi dan prestasi memang tak mengenal darimana kita berasal. Dan Rara telah membuktikannya.
Debut Rara di organisasi mahasiswa yang diikutinya di Kampus, yakni Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (Pikma) dinilai sangat baik dan memuaskan. Sehingga dengan potensi dan intelektualitasnya, Pikma mengajukan Rere sebagai perwakilan untuk Pemilihan Duta GenRe Kota Bandung pada tahun 2015 lalu.
Rara mengaku ada orang lain yang menjadi alasan mengapa ia ingin menjadi mahasiswa luar biasa dan di atas rata-rata. Dorongan semangat dari keluarganya lah yang membuat ia yakin untuk membuktikan mimpinya itu. “Papa bilang, Jangan jadi mahasiswa biasa!” ungkap Rara sambil mengenang sosok motivatornya dengan melebarkan senyumnya, Kamis (18/02/2016).
Gelar prestisius yang diraih Rara meruapakan melalui proses yang murni dan bukan hasil instan. Menjadi seorang duta perubahan remaja sudah ia impikan sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Menurutnya seorang duta perubahan identik dengan seorang motivator yang pandai berbicara, tentunya bukan asal bicara seperti tong kosong nyaring bunyinya. Ukiran prestasi formal maupun non-formal mulai ia ukir sejak bangku SMA.
Tiga tahun berturut-turut Rara meraih juara umum dan menjadi bintang kelas semasa SMA. Tak keluar dari koridor cita-citanya, Rara pun pernah menjadi juara satu Lomba Master of Ceremony se- DKI Jakarta. Juga mendapatkan juara dua untuk Lomba Pidato Bahasa Inggris se-Jakarta Barat kala itu.
Berprestasi di kelas tak membuatnya menutup diri dengan lingkungan di sekolahnya. Rara turut serta aktif dalam organisasi siswa yang dapat mewadahi minat dan bakatnya, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR).
Setelah lulus SMA, Rara memilih jalan perantauan untuk melanjutkan studi strata satunya di Kota Kembang. Di Kampus, ia pun berlabuh di sebuah organisasi mahasiswa yang tak berbeda jauh dengan PIKR, yakni, Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (Pikma). Rara menilai, Pikma merupakan wadah bagi mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan remaja. “Di Pikma, saya menemukan jati diri,” tutur Rara penuh semangat.
Setelah Rara menerima penghargaan sebagai Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Bandung dan Duta Motivator GenRe Jawa Barat, Rara dituntut untuk memenuhi pelbagai program kerja Duta GenRe sebagaimana yang diagendakan BPPKB. Kegiatannya sebagai Duta GenRe adalah melakukan penyuluhan dan sosialisasi ke sekolah-sekolah SMP dan SMA tentang dunia remaja.
Meski sebuah program, tetapi Rara tak pernah menganggap hal kegiatan ini sebagai tekanan apalagi beban. Ia mengaku sangat bahagia dalam melaksanakan setiap kewajibannya. “Senengnya pas jadi Duta itu, pas lagi sosialisasi ke sekolah-sekolah,” terang Rara. Selain itu, tambah Rara, pengalaman sebagai Duta GenRe telah menambah wawasan-wawasan baru baginya.
“Dinobatkan sebagai Duta Motivator Jawa Barat bagi saya bukan hal yang sangat istimewa. Justru ini adalah amanah, dimana motivasi sesungguhnya berasal dari diri sendiri. Menjauhkan rasa malas, selalu belajar, berbuat baik, tulus melakukan apapun dan kepada siapapun,” tegas Rara.
Teguh sudah dalam hati Rara untuk menjadi Duta GenRe yang tak hanya berselempang. Masa depan remaja Jawa Barat ada di tangannya. Rara pun menegaskan, dirinya diabdikan untuk masa depan remaja yang lebih baik. “Berkaca sebelum berbicara adalah kunci utama, Sebaik baik nya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan melalui duta ini saya mengabdikan diri untuk bermanfaat bagi orang lain,” tegasnya.
Tak hanya sosialisasi, Rara pun menggunakan akun media sosial pribadinya untuk memuat nasihat-nasihat bagi para remaja. Menurutnya akun media sosial salah satu cara yang efektif untuk memberikan stimulus positif bagi para remaja. Di akhir pertemuannya dengan Suaka, ia mengajak para remaja Jawa Barat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. “Salam GenRe,” tutupnya.
Reporter: Laura Hilmi/ Magang
Redaktur: Ridwan Alawi