SUAKAONLINE.COM – Sebanyak 17 orang pengurus Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) dan 100 orang pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) resmi dilantik di Aula PPG, Kampus 2, UIN SGD Bandung, Senin (12/8/2024). Pelantikan ini mengusung tema “Bersinergi Dalam Menjalankan Roda Organisasi Untuk Mencapai Dema dan Sema UIN Bandung yang Inklusif dan Kreatif”.
Wakil Rektor (Warek) 3, Husnul Qodim dalam sambutannya menyampaikan penting adanya sinergi yang dilakukan Sema Dema dalam rangka membantu meningkatkan prestasi mahasiswa UIN SGD Bandung. “Dengan tema yang inklusif dan kreatif mari semua baik Sema-U maupun Dema-U kita sama-sama bekerja sama untuk meningkatkan prestasi mahasiswa,” katanya, Senin (12/8/2024).
Kampus sebagai miniatur negara turut menjadi tempat pendidikan politik bagi mahasiswa. Dalam hal itu, Husnul Qodim menambahkan bahwa birokrasi tidak akan melakukan intervensi terhadap mahasiswa. “Karena ormawa adalah miniatur dari negara bangsa tempat belajar kepemimpinan, politik, diplomasi, berkomunikasi, dan bekerja bersama-sama. Oleh karena itu birokrasi berusaha untuk tidak intervensi apabila ada persoalan kompetitif di mahasiswa. Kecuali dalam konflik yang tidak terselesaikan dan bentrok,” ucapnya.
Ia turut menyampaikan harapannya bagi kepengurusan Sema Dema periode 2024-2025 bisa bersinergi. Baginya, kerja sama atau kolaborasi dengan seluruh elemen bisa membantu mendorong tujuan yang ingin dicapai oleh UIN SGD Bandung. “Mudah-mudahan kepemimpinan baru ini nanti sama-sama bersinergi bersama-sama dalam rangka tadi mendorong visi dan misi UIN Sunan Gunung Djati Bandung meraih prestasi bersama,” harapnya.
Inklusif tidak hanya diangkat dalam tema pelantikan, melainkan diusung dalam Visi Misi Ketua Dema-U periode 2024-2025, Hamidudin Nasir. Dirinya mengatakan Dema Inklusif merupakan perwujudan dalam sinergi yang akan dijalankan dalam satu periode kepengurusannya.
“Dema yang inklusif artinya kita tidak menutup ruang untuk senantiasa mengajak kolaborasi entah apapun itu. Jadi apabila memang HMJ-HMJ yang hari ini membutuhkan bantuan atau kolaborasi dengan Dema, kita akan buka selebar-lebarnya,” tutur mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2020 ini.
Menteri Pemberdayaan Perempuan Buntut Maraknya KS
Dalam kepengurusan Dema-U periode 2024-2025, Hamid membentuk satu kementerian baru, yaitu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Mahasiswa. Sehingga, dirinya akan menahkodai Dema-U dengan 14 kementerian. Perihal alasan dikeluarkannya menteri baru khususnya pemberdayaan perempuan merupakan keresahan dari maraknya kasus kekerasan seksual (KS) di UIN SGD Bandung.
“Melihat dari keresahan juga. UIN Bandung harus ramah terhadap korban kekerasan seksual atau juga para perempuan. UIN Bandung juga sudah mengeluarkan SK Rektor untuk mengadakan Satgas PPKS. Saya lihat belum ada kemajuan. Kemudian kemarin kita mengadakan kementerian baru dan ternyata kita juga dipanggil oleh LP2M untuk senantiasa ikut serta menjadi bagian dari Satgas PPKS,” ungkapnya.
Untuk pemberdayaan perempuan sendiri, kementerian baru ini direncanakan Hamid akan menghasilkan program-program untuk meningkatkan kualitas perempuan terkhusus dalam pengetahuan. “Tugas menteri perempuan yang pertama ini akan senantiasa menghadirkan program yang bisa memberdayakan. Nanti didesain ada program yang mengkhususkan perempuan untuk meningkatkan kualitas,” jelas Hamid.
Reporter: Annisa Nur Hanifah/Magang
Redaktur: Nia Nur Fadillah/Suaka