Kampusiana

Pengganti Skripsi Hanya Untuk Mahasiswa Semester 14

Ilustrasi: Refkyan Mauldan/Suaka

SUAKAONLINE.COM – UIN SGD Bandung keluarkan kebijakan pengganti skripsi ke Tugas Akhir Dalam Bentuk Lain (TA-DBL) di masa Covid-19 melalui Surat Edaran Rektor pada (14/05/2020). Kebijakan ini menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor B-759/DJ.I/Dt.I.III/04/2020, tentang Perpanjangan Masa Belajar, Tugas Akhir, Penerimaan Mahasiswa Baru, dan Optimalisasi Anggaran untuk Proses Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Tanggap Darurat Covid-19.

Menurut Staf Humas UIN SGD Bandung, Muhammad Helmi Kahfi, kebijakan ini diatur untuk menyelamatkan mahasiswa semester 14 yang kesulitan untuk menyelesaikan studinya dan terancam drop out (DO) akibat dampak situasi darurat Covid-19. Helmi menegaskan bahwa kebijakan pengganti skripsi ini hanya diperuntukan untuk mahasiswa semester 14, bukan untuk semua semester.

“Informasi yang kita dapat bahwa itu tidak semua angkatan, itu hanya angkatan yang injury time, maksudnya masa perkuliahannya bisa dikatakan sudah akhir. Jadi mereka yang akhir ini karena covid ada pertimbangan dari lembaga bahwa mereka dijadikan tugas akhir tadi,” ujar Helmi ketika ditemui Suaka, Rabu (11/11/2020).

Berkaitan dengan mekanisme kebijakan tersebut, Helmi mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya teknis pelaksanaan kepada masing-masing fakultas. Menurut Helmi sosialisasi ke tingkat fakultas sudah berlangsung sejak lama, termasuk mengenai tiga bentuk TA-DBL, yaitu penulisan artikel jurnal terindeks di moraref, penulisan buku secara utuh, dan membuat produk.  

“Itu kan sudah ada ketentuan-ketentuan di sana dan itu sudah dipahami oleh pihak fakultas dan otomatis akan dikuasai sepenuhnya oleh jurusan. Mereka sudah menyampaikan kepada calon-calon mahasiswa berkenaan dengan hal tersebut, ya teknisnya menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa yang bersangkutan,” tambah Helmi.

Hal senada juga disampaikan Wadek I Fakultas Ushuluddin, Radea Yuli A. Hambali yang menuturkan sudah mendapatkan informasi terkait pergantian skripsi ini, dan sudah dilegalkan melalui Surat Keputusan (SK) Dekan Fakultas Ushuluddin. “Kita buat SK Dekannya ada, kita juga buat SOP nya, sehingga kemudian mahasiswa ada semacam legalitas bahwa pelaporan akhir tugas mahasiswa itu bisa diganti dengan artikel ilmiah,” ujar Radea pada, Jumat (13/11/2020).

Lebih lanjut, Radea menjelaskan bahwa Fakultas Ushuluddin telah melangsungkan sidang artikel ilmiah perdana pada Oktober lalu, dengan satu mahasiswa yang membuat tugas akhir dengan artikel ilmiah sebagai percontohan. “Kemarin kita sudah melakukan modelling dengan percontohannya sudah satu mahasiswa, terus sekarang ada beberapa yang mau sidang, dan formatnya artikel, di samping juga ada yang masih format skripsi,” pungkas Radea.

Berbeda dengan Ushuluddin, Wadek I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Deni Kamaludin mencatat dari beberapa mahasiswa angkatan 2013 di fakultasnya, belum ada yang memerlukan penggantian tugas akhir karena sudah mulai menyusun skripsi. “Faktanya sampai hari ini tidak ada alhamdulillah, Manajemen dan MKS (Manajemen Keuangan Syariah, red) aja yang punya Angkatan 2013, tapi sejauh ini bisa di-handle oleh kajurnya masing-masing artinya bahwa mereka sudah menyusun skripsi,” ujar Deni saat ditemui Suaka di Gedung Language Center, Kamis (12/11/2020).

Menurut Deni, walaupun belum ada mahasiswa yang membutuhkan, ia tetap akan mendukung kebijakan ini karena akan berdampak positif dalam meningkatkan indeks publikasi ilmiah UIN SGD secara internasional. “Kira-kira indeks UIN secara internasional di publikasi naik gak, kalau 25.000 mahasiswa menulis, jangankan 25.000, 10% saja atau 5% saja sudah pasti naik indeksnya. Itulah kenapa saya support ke hal-hal yang sangat positif,” ujar Deni.

Reporter: Refkyan Mauldan dan Adinda Nuurlatifah/Suaka

Redaktur: Awla Rajul/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas