Advertorial

Petang Di Taman : Masalah Kehidupan Menuju Titik Kesunyian

Teater Eltra menggelar pementasan teatrikal berjudul “Petang di Taman” karya Iwan Simatupang di Aula Student Center, UIN SGD Bandung, Kamis (3/3/2022). (Foto : Nur Ainun/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Teater Eltra menggelar pementasan teatrikal dengan judul “Petang di Taman” yang diadakan di Aula Student Center UIN SGD Bandung, Kamis (03/03/2022). Pementasan ini digelar untuk merayakan ulang tahun Teater Eltra yang ketiga yang mana pelaksanaannya dimulai dari tanggal 2 Maret hingga 3 Maret 2022 dengan dibagi menjadi dua sesi.

Ketua pelaksana sekaligus aktor, Akmal Naufal menjelaskan bahwa pementasan ini merupakan agenda wajib yang dilakukan setiap tahun. Adapun tujuan digelarnya pementasan ini selain untuk memperingati hari lahir Teater Eltra, juga untuk menjalin tali silaturahmi antar pegiat teater dari luar kampus. “Tujuannya sih untuk merayakan hari jadi teater eltra yang ketiga, karena ini sebenernya dibuka untuk umum jadi kita sangat terbuka terhadap teater luar yang mau nonton,” jelasnya. Kamis, (03/03/2022).

Pementasan kali ini berisikan pemaknaan mengenai kehidupan setiap orang yang pasti memiliki masalahnya tersendiri yang menjurus kepada satu titik kesunyian. Sutradara, Restu Agung menyampaikan bahwa pementasan ini memiliki masalah yang cukup kompleks, kesunyian diambil karena setiap lakonnya memiliki masalah tapi mereka tidak bisa membicarakannya karena dianggap privasi.

“Kesepian itu selalu ada, dan setiap orang itu punya masalah masing-masing yang kemudian dibawa ke taman. Walaupun orang-orang gak mau membicarakan hal itu karena dianggap privasi dan lebih baik dipendam sendiri. Keadaan seperti itu tadi sangat tidak memungkinkan untuk tidak saling berkomunikasi, jadi komunikasi tetap ada tapi kesunyian tetap menjadi dasarnya,” jelas Restu.

Dengan persiapan waktu selama tiga bulan, pagelaran ini cukup banyak membawa decak kagum dari para penonton. Akting dari para aktornya terbilang sangat memuaskan. Alur cerita yang menarik serta dibumbui dengan komedi ringan kerap kali membuat penonton tertawa lepas. Selain itu, Lighting serta musik akustik sangat membantu dalam menghidupkan karakter para tokoh hingga membangun suasana di antara penonton.

Salah satu penonton dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Fajriah berkomentar bahwa pementasan kali ini sangat menarik. Karakter yang dikeluarkan dari tiap aktornya juga kuat. Menurutnya hal ini berasal dari kualitas akting serta makeup dan busana yang dipilih. Selain itu ia mengungkapkan pemilihan naskah juga sangat bagus dan menarik karena makna yang tersirat dari pementasan kali ini bisa sampai ke penonton. 

“Pementasannya bagus, meskipun cuma pakai satu latar tapi karakter tiap tokohnya kuat banget terus makeup-nya sama akustiknya berkualitas banget, penentuan naskahnya juga bagus banget soalnya tadi bener-bener ngena, makna yang tersirat itu bener-bener mengalir dan sampai ke penontonnya gitu” ucapnya.

Meskipun memiliki banyak kendala seperti beberapa aktor maupun staf yang sakit, cuaca yang sulit untuk diprediksi, serta adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 yang membuat terhambatnya segala kegiatan termasuk pemilihan tempat untuk terlaksananya pementasan kali ini. Namun tidak membuat para panitia  gugur semangatnya. Hal ini terbukti dengan penampilan maksimal yang disuguhkan oleh Teater Eltra.

Reporter : Alisya Darmayanti dan Dheny Puspitasari

Redaktur : Fitri Nur Hidayah

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas