SUAKAONLINE.COM — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN SGD Bandung, Cabang Kota Bandung melakukan aksi demontrasi di UIN SGD Bandung. Dalam aksinya, mereka mengkritisi kinerja Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang terkesan tidak demokratis dan terlalu banyak pencitraan.
Menurut Ketua PMII Komisariat UIN SGD Bandung, Ibnu Mahbub, aksi tersebut bertujuan untuk menyelamatkan nilai-nilai demokrasi di Kota Bandung. Juga karena sikap yang terlalu reaksional dari Ridwan Kamil terhadap kicauan dari akun twitter@kemalsept yang mencaci Kota Bandung.
“Tentu respon Wali Kota itu terkesan ingin membuat sensasi, sikap itu kami nilai akan mengancam nilai-nilali demokrasi di Kota Bandung,” ujarnya kepada Suaka di sela-sela aksi.
Ibnu menambahkan, bahwa kinerja Ridwan Kamil terkesan terlalu otoriter dan tidak aspiratif. Seperti pemberlakuan Jam Malam dan penggusuran Pedagang Kaki Lima.
“Dengan sikap itu Ridwan Kamil tergolong kepada pemimpin yang otoriter. Kemudian, apa kinerja DPR saat ini. Itu menunjukan adanya disfungsi parlemen,” kata Ibnu.
Sementara berdasar press release yang dibagikan massa aksi, mereka menuntut antara lain:
(1) Hentikan pencitraan Wali Kota yang berlebihan,
(2) Wali Kota harus fokus menjalankan program-program pemerintahan,
(3) Wali Kota Bandung harus fokus menyelesaikan permasalahan yang substansial di Kota Bandung,
(4) Wali Kota Bandung tidak boleh anti kritik, harus pemaaf dan berjiwa bijaksana dan
(5) Wali Kota Bandung harus menjamin nilai-nilai demokrasi hidup di Kota Bandung.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil terkait aksi yang dilakukan PMII tersebut.
Reporter : Adi Permana
Redaktur : Robby Darmawan