Lingkungan dan Kesehatan

Program Buruan SAE di RW 14 Kelurahan Sukapura

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan Kepala Dispangtan Gin Gin
Ginanjar memperlihatkan hasil pangan program Urban Farming Buruan Sae di Taman Raflesia RW 14 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (4/3/2021). (Refkyan Mauldan/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), Gin Gin Ginanjar mengunjungi sekaligus meresmikan program Urban Farming Buruan SAE di Taman Raflesia Rukun Warga (RW) 14 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (4/3/2021). Program pemanfaatan lahan dan pekarangan rumah tersebut diharapkan bisa berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan alami.

Wakil Wali Kota  Bandung, Yana Mulyana, mengatakan program Buruan SAE sebenarnya sudah berjalan pada tingkat rukun warga (RW) di berbagai wilayah yang ada di kota Bandung. Menurut Yana, program Buruan SAE ini menunjukan bahwa dengan keterbatasan lahan yang ada di perkotaan tidak menjadi halangan untuk kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri.

“Tentunya sebagaimana kita ketahui bahwa kurang lebih 96% kebutuhan pangan kota Bandung itu berasal dari luar kota jadi kita sangat bergantung kepada pangan dari luar kota Bandung. Mudah–mudahan dengan program Buruan SAE ini kebutuhan pangan kota Bandung itu bisa terpenuhi oleh kita sendiri meskipun kita menyadari bahwa kita tidak punya sumber daya alam dan lahan kita juga terbatas,” ujar Yana.

Maka dari itu, Yana sangat mengapresiasi dengan adanya kelompok Buruas SAE yang ada di RW 14 Kelurahan Sukapura ini karena bisa menjadi percontohan untuk RW di wilayah lain dalam mengembangkan Urban Farming dan peternakan ayam maupun ikan. Selain itu dengan memproduksi sendiri kebutuhan pangannya, keamanan dan kandungannya lebih terjamin dibandingkan dengan bahan pangan yang bersumber dari luar kota.

“Selain bisa diolah menjadi makanan yang bisa dinikmati oleh warga masyarakat sekitar,  yang pasti ini organik dan jauh lebih sehat dibanding sayuran–sayuran atau bahan pangan lain yang didatangkan dari luar kota Bandung. Kalau dari luar, kita tidak tau keamanannya gimana, soal organiknya juga dan mungkin soal kehalalan ternaknya tapi kan kalau ayam yang kita ternak sendiri dan diolah oleh kita lebih terjamin kehalalannya,” ujar Yana.

Kepala Dispangtan, Gin Gin Ginanjar menyatakan Bidang Keamanan Dispangtan telah melaksanakan pemeriksaan keamanan terhadap 11 sampel pangan hasil kelompok Buruan SAE yang ada di RW 14 Kelurahan Sukapura. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan negatif mengandung residu, logam berat, bebas pestisida dan zat kimia lainnya sehingga baik dan aman untuk dikonsumsi.

Gin Gin juga sangat mengapresiasi penerapan Buruan SAE di RW 14 Sukapura, dan meminta maaf karena merasa Dispangtan belum cukup dalam memberi bantuan. “Sebetulnya Dispangtan merasa malu, karena tidak terlalu banyak yang kami bisa bantu, kalau dibandingkan dengan bantuan yang sedikit dari Dispangtan, ini lebih dari yang kita berikan dan bahkan kami lihat banyak inovasi yang diluar perkiraan,” Pungkasnya.

Ketua RW 14 Kelurahan Sukapura, Ana Meilina, menyatakan walaupun sudah mendapat sertifikat dan dinyatakan sayuran hasil Buruan SAE bebas zat kimia, ia dan masyarakat sekitar tetap akan mengembangkan dan meningkatkan kualitas hasil pangan Buruan SAE agar lebih bervariasi dan memiliki nilai jual.

Reporter : Refkyan Mauldan/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas