SUAKAONLINE.COM – Menindaklanjuti surat edaran Rektor UIN SGD Bandung Nomor B-29/Un.05/I.1/PP.00.9/02/2022 tanggal 9 Februari 2022 tentang pelaksanaan Perkuliahan Tatap Muka Terbatas (PTMT) semester genap tahun akademik 2021/2022, UIN SGD Bandung mengundur pelaksanaan PTMT dikarenakan lonjakan kasus Covid-19 Omicron sampai Ujian Tengah Semester (UTS).
Menurut Wakil Rektor (Warek) I, Rosihon Anwar setiap surat edaran pasti akan selalu berubah sesuai dengan kondisi. Karena klaster melonjak sangat cepat, maka PTMT tahun ajaran semester genap terpaksa diundur sampai Ujian Tengah Semester (UTS). Menurutnya kesehatan tetap harus diprioritaskan.
“Lalu kemudian, karena kita mempertimbangkan kesehatan itu lalu kemudian masukan-masukan dari gugus tugas, dari kampus, dan dari pimpinan setiap fakultas ada yang konfirmasi. Jadi kita juga ingin membantu pemerintah dalam hal memutuskan mata rantai penyebaran covid 19. Harapannya ya dua bulan kita PTMT,” tuturnya saat ditemui di ruangannya, Selasa (1/3/2022).
Ia melanjutkan, bahwa perkiraan dari Menteri Kesehatan bahwa puncak Omicron akan terjadi pada bulan Maret. Ia berharap setelah UTS, PTMT dapat diselenggarakan jika kasus positif menurun. Namun bagi mahasiswa tingkat akhir dan yang harus melaksanakan praktik di lab, maka kampus memperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan. Tetapi dengan syarat dan prosedur yang telah ditentukan.
“Kita tidak mau menghalangi. Gara-gara online kan semua skripsinya bisa ga beres-beres, saya ga mau. Nanti di lab terpadu itu dijadwal misalnya berapa. Jadi koordinasinya daftarkan dulu kesitu hari apa hari apa, engga bakal langsung semua. Disitu akan benar-benar diatur karena kita sudah menekankan bahkan nanti akan ada cek antigen secara acak,” lanjutnya.
Jika PTMT akan dilaksanakan dan mahasiswa mendaftar melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Maka PTMT akan dilakukan secara bergantian. “Tidak apa-apa walaupun 70%, kan nanti bisa bergantian. Pada prinsipnya nanti satu kelas itu 50%. Jadi walaupun 100% yang mendaftar ya gapapa kan nanti bergantian,” tutupnya.
Mahasiswa semester dua jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Mahda Yulida mengatakan dirinya telah mempersiapkan untuk perkuliahan tatap muka. Akan tetapi ia merasakan sedikit kekecewaannya karena PTMT diundur. Menurutnya pembelajaran yang efektif adalah ketika pembelajaran dilakukan secara tatap muka.
“Sedikit kecewa karena bagaimanapun juga PTMT adalah pembelajaran yang paling efektif dan banyak teman-teman mahasiswa yang telah menyiapkan persiapan untuk PTMT, baik dari dalam maupun luar pulau,” pungkasnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (1/3/2022).
Reporter : Yopi Muharam
Redaktur : Fitri Nur Hidayah