Kampusiana

Sema-U Belum Finalisasi Ketua KPUM dan BawasluM

Dok. Suaka

SUAKAONLINE.COM – Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) masih juga belum merampungkan proses pembentukan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) hingga memasuki bulan November. Fiksasi pemilihan komisioner untuk Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) dan Badan Pengawas Pemilu Mahasiswa (BawasluM) pun belum juga final meski dijanjikan akan dimusyawarahkan sejak Oktober lalu.

“Untuk komisionernya atau ketuanya sebenarnya nama itu sudah pada muncul, cuma kan ini (Sema-U) belum ada forum (musyawarah untuk pemilihan ketua KPUM dan BawasluM),” ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sema-U, Jamiludin saat ditemui Suaka, Sabtu, (02/11/2019)

Jamil menyebut ia sudah mendesak agar Komisi satu yang mengurusi bidang Keorganisasian dapat mempercepat dilakukannya musyawarah pemilihan ketua KPUM juga BawasluM dan menjanjikan fiksasi namanya sudah akan ada paling lambat di minggu kedua bulan November. Termasuk pula ia menargetkan Presiden Mahasiswa (Presma) baru sudah akan terpilih paling lambat akhir November. Sementara itu untuk formasi anggota KPUM dan BawasluM disebutnya juga sudah lengkap dari tiap jurusan, sisa menantikan pengerucutan nama pimpinannya saja.

Jamil juga menyebut masih belum jelasnya penentuan nama ketua untuk dua lembaga sentral tersebut dikarenakan masih adanya beda kepentingan di kubu mahasiswanya sendiri. Sehingga ia mengatakan diperlukan komunikasi lagi untuk menyelaraskan setiap kepentingan agar pemilihannya dapat dilakukan dengan cepat.

“Sebenarnya kalau kita mau bergerak lebih cepat sebanarnya gampang, cuma kan kendalanya di komunikasinya juga, karena kepentingan beberapa pihak kita pun perlu mensinergikan beberapa pihak itu, nah itu yang agak sulit.” jelasnya.

Terlepas dari masih molornya pemilihan ketua KPUM dan BawasluM, Jamal menyebut masih terhambatnya proses pembentukan Dema-U salah satunya disebabkan karena Wakil Rektor (Warek) 3 Bidang Kemahasiswaan masih belum selesai mengkaji dasar hukum untuk kegiatan kemahasiswaa di UIN SGD Bandung.  Kabag Kemahasiswaan juga dikatakan sudah ikut mendesak percepatan pembentukan Dema-U yang baru, termasuk pula sudah membicarakan terkait perumusan anggaran dan keperluan lainnya.

Hal ini serupa dengan yang disebutkan oleh Ketua Sema-U, Umar saat wawancara dengan Suaka bulan lalu. Ia menyebut kendala dari ngaretnya pembentukan Dema-U dikarenakan pergantian jajaran Warek, sehingga Sema-U perlu waktu untuk rekoordinasi dengan Warek 3 yang baru perihal konstitusi ormawa yang di dalamnya juga menyoal pembentukan Dema-U.

Hanya saja dalam wawancara lalu Umar optimistis prosesnya bakal rampung sampai akhir Oktober dan penentuan ketua KPUM dan BawasluM akan selesai di bulan yang sama. Namun hingga memasuki bulan November, target tersebut masih jauh dari realisasi, “Posisinya nanti kita rampungkan kembali seperti apa dan target kapan itu di bulan Oktober kita akan mulai itu, kita usahakan sampai ada Presma baru (Oktober),” ungkapnya Kamis, (3/10/2019)

Sema-U terus didesak untuk mempercepat pembentukan Dema-U pasalnya jajaran eksekutif mahasiswa tertinggi itu sudah kosong tiga bulan lebih sejak SK kepengurusan sebelumnya habis pada akhir bulan Juli lalu. Ini sebenarnya bukan kali pertama Sema-U lamban dalam pembentukan Dema-U, pada periode kepengurusan senat sebelumnya bahkan Dema-U baru selesai dibentuk setelah Pemilu sempat ngaret lima bulan lebih dan baru dilantik pada 23 Juli 2018.

Reporter : Abdul Azis Said

Redaktur : Lia Kamilah

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas