SUAKAONLINE.COM – Usai kepengurusan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) periode 2018-2019 habis pada akhir Juli lalu, Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) mulai gencar membuka pendaftaran untuk pembentuk Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Universitas (KPUM-U) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Mahasiswa Universitas (Bawaslum-U) lewat akun instagramnya sejak 29 Juli. Hanya saja hingga dua bulan informasi itu disebarkan, tak ada kejelasan sampai mana perkembangannya.
Jika mengacu pada jadwal di pamflet pendaftaran, penentuan kepanitiaan KPUM-U dan Bawaslum-U harusnya sudah rampung sejak 8 Agustus 2019. Semua tahapan seleksi dipatok sudah selesai hanya dalam waktu 11 hari kerja. Namun realisasinya justru berbeda, Sema-U masih belum menyelesaikan tahap akhir penentuan kepanitiaan dari dua lembaga tersebut.
Merespon ketidakpastian perkembangan, Ketua Umum Sema-U, Umar Ali Muharom membagikan kabar terbaru bahwa Sema-U baru akan menargetkan seluruh proses bakal rampung hingga akhir Oktober. Begitupun kepastian nama ketua KPUM-U dan Bawaslum-U yang disebutnya akan segera dirapatkan. “Posisinya nanti kita rampungkan kembali seperti apa dan target kapan itu di bulan Oktober kita akan mulai itu, kita usahakan sampai ada Presma baru (Oktober),” ungkapnya kepada Suaka, Kamis, (3/10/2019)
Umar menyebutkan alasan kemoloran agenda tersebut dikarenakan adanya pergantian jajaran Wakil Rektorat (Warek) yang baru dilantik pada pertengahan Agustus. Menurutnya Sema-U perlu tambahan waktu untuk melakukan rekoordinasi dengan Warek bidang Kemahasiswaan yang baru, termasuk pembahasan produk hukum yang juga di dalamnya menyoal pembentukan Dema-U. Alasan lainnya yang juga disebutkan Umar karena ramainya berbagai isu nasional, salah satunya aksi mahasiswa nasional menuntut DPR yang juga ikut dikaji Sema-U.
Selain terdampak akibat peralihan jajaran birokrasi, adanya kesibukan pengurus Sema-U mempersiapkan hajat tahunan PBAK juga ikut dibenarkan Umar menjadi salah satu faktor pemecah fokus Sema-U. “Salah satu hambatannya itu juga (PBAK), tapi salah satu tendensi yang lebih tingginya itu peralihan tadi,” tambahnya.
Sementara itu, perkembangan terkini Sema-U sudah mengantongi daftar nama panitia KPUM-Udan Bawaslum-U yang didapatkan lewat pendaftaran secara online. Surat Keputusan (SK) penugasan panita kedua lembaga tersebut pun disebutkan Umar sudah ada, hanya saja penentuan ketuanya masih belum selesai dibahas. Sebagai tambahan, Umar juga menyebutkan bahwa wewenang penyeleksian bakal calon pengurus KPUM-U dan Bawaslum-U sepenuhnya dikerjakan oleh Sema-U, kedudukan Ormawa lainnya disebutnya tidak untuk melakukan pendelegasian melainkan sebatas membantu sosialisasi pendaftaran ke setiap mahasiswa di fakultas.
Selain lewat media sosial, Umar mengatakan distribusi informasi pendaftaran panitia pembentukan Dema-U juga sudah dilakukan lewat sosialisasi kepada setiap Ormawa setingkat Fakultas dan Jurusan. Sosialisasi dilakukan pada rentan waktu bulan Agustus oleh bidang Keorganisasian, dalam bentuk pengiriman surat dan informasi pesan teks di grup chatting Ormawa se-UIN.
Ormawa Membantah Adanya Sosialisasi
Pernyataan Umar yang menyebut Sema-U sudah bereskan sosialisasi dengan jajaran Ormawa justru berbeda dengan yang diungkapkan Ketua Dema-F Dakwah dan Komunikasi, M. Faisal Nailusidqi yang mengatakan tak ada informasi apapun yang dia ketahui mengenai perkembangan pembentukan Dema-U. Ia juga membantah adanya arahan dari pengurus Sema-U yang sampai kepadanya menyangkut adanya surat untuk sosialisasi.
“Tidak ada arahan mengenai informasi apapun sejauh ini, Dema Fakultas Dakwah dan Komunikasi tidak merasa dilibatkan soal pembentukan dan perkembangan-perkembangan KPUM-U dan Bawaslum-U,” ungkapnya lewat pesan singkat whatsapp kepada Suaka, Rabu, (2/10/2019)
Ia juga tidak tahu banyak mengenai perkembangan proses tersebut, termasuk tidak tahu menahu tentang siapa mahasiswa dari fakultasnya yang sudah terjaring sebagai panitia KPUM-U dan Bawaslum-U, “Kami tidak tahu hari ini apakah di internal KPUM jika sudah terlendingkan apakah ada delegasi dari kami atau tidak itu kami belum memastikan itu dan kami tidak tahu terkait informasi itu,” tambahnya.
Selain Dema FDK, Dema Fakultas Adab dan Humaniora, Saintek juga Syariah dan Hukum kompak mengatakan hal yang sama perihal belum adanya sosialisasi apapun tentang pembentukan Dema-U yang sampai kepada mereka. Begitu juga yang disampaikan oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Guru PAUD, Lutfia Nur Afifah yang menyebut tak ada informasi apapun dari Sema-U yang sampai kepadanya ataupun kepada demisoner HMPS PGPAUD sebelumnya mengenai arahan untuk sosialisasi.
“Itu nggak ada, kemarin saya nanya dalam ormawa juga ternyata emang mereka juga nggak, kirain sayanya yang nggak tahu karena baru terbentuk kan, ditanya demisioner yang kemarinnya pun nggak ada,” sebutnya. Jumat, (4/10/2019)
Jika banyak Ormawa yang justru kompak membantah adanya sosialisasi dari Sema-U, beda lagi dengan Dema-F Psikologi yang justru mengatakan sudah ada surat edaran yang diterima langsung oleh Ketua Dema-F, Insan Fauzi, lewat pesan singkat pribadi yang dikirim pengurus bidang Keorganisasian Sema-U. Insan menunjukkan tangkapan layar percakapan tertanggal 29 Juli, berisi satu pamflet pendaftaran yang sama seperti yang diunggah di Instagram Sema-U dan surat elektronik yang ditujukan langsung kepada Dema-F Psikologi.
“Sema-U memberitahukan via surat bahwa ada sosialisasi pembentukan KPUM dan Bawaslum. Kami diberikan surat untuk menyebarkan info ini kepada mahasiswa fakultas. Karena memang posisinya sedang libur, jadi hanya bisa menyebarkan banner pembentukan kpum dan bawaslum kepada pengurus dema untuk disebarkan kembali kepada mahasiswa lainnya,” ungkapnya. Kamis, (3/10/2019)
Reporter : Abdul Azis Said
Redaktur : Lia Kamilah