Kampusiana

SyPEHUL, Robot Canggih Buatan Dosen dan Mahasiswa UIN Bandung

Seorang anak sedang mengobrol dengan robot hasil karya mahasiswa di Aula Abjan Soelaiman UIN SGD Bandung, Sabtu (24/2/2018). Karya teknologi buatan mahasiswa tersebut dijajakan kepada pengunjung dan tersaji di sebuah acara Maker Festival. (Muhamad Emiriza/ Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud, dalam sambutannya pada acara peresmian gedung pascasarjana kampus 2 pada 28 Februari lalu, menjelaskan bahwa UIN SGD Bandung sedang dalam tahap percepatan, bukan hanya pembangunan fisik tetapi juga raihan prestasi yang turut membanggakan. Salah satu prestasi tersebut ialah robot SyPEHUL, penemuan dosen yang juga sudah berhasil tembus jurnal internasional dan terindeks dalam Scopus.

Diciptakan oleh Mada Sanjaya yang merupakan dosen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi, robot SyPEHUL didesain sebagai robot sosial yang dapat berinteraksi dengan manusia dan merupakan robot otonomos yang bisa beraktivitas sendiri. Dalam pengerjaannya, Mada dibantu oleh tim yang beranggotakan alumni dan beberapa mahasiswa aktif UIN SGD Bandung.

Penamaan SyPEHUL merupakan singkatan dari System of Physic Electronic Humanoid Robot and Machine Learning. Robot ini terdiri atas leher dan kepala, juga terdapat kamera dibagian bawah. Pembuatan robot ini menggunakan 12 Degree of Freedom (DoF), 10 DoF dibagian kepala termasuk mata, alis, telinga dan mulut, serta dua DoF di bagian leher. Meskipun tanpa kaki atau roda sebagai mobilitas, tetapi kelebihan dari robot ini mampu melakukan interaksi dengan manusia.

Selain memiliki kemampuan sebagai robot sosial, dengan kameranya ia dapat melihat objek hingga mengetahui warna-warna yang dilihatnya selain itu robot tersebut memiliki kemampuan face recogniton atau mengetahui wajah seseorang termasuk mampu membedakan antara wajah dan objek benda selain wajah. Salah satu keistimewaannya mampu berekspresi, tak kalah canggih robot SyPEHUL ini mampu menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya ataupun sekedar membalas sapaan.

Mada menjelaskan, bahwa Robot ini diciptakan mampu berbicara dengan manusia dengan adanya database yang tersimpan di Micro Controller (bagian otak) dan menggunakan bantuan fasilitas Google Voice Recognition. “Dia dilengkapi dengan database Text to Speech sehingga dia dapat berbicara dan berinteraksi dengan manusia, meskipun masih terbatas database kosa kata dan  kalimatnya. Sistemnya kita memanfaatkan Google Voice Recognition yang tersambung dengan robot ini melalui Bluetooth,” ujarnya saat ditemui di Bolabot, Sabtu, (31/03/2018)

Perakitan robot ini telah dimulai sejak bulan Januari 2017 dan selesai dalam kurun waktu kurang lebih tiga bulan. Launching diadakan bertepatan dengan HUT Bolabot yang kelima, pada tanggal 11 Maret 2017. Mada kembali menerangkan bahwa untuk lama tidaknya waktu perakitan bergantung dengan bagian pengerjaannya, untuk bagian mekanik hanya membutuhkan waktu seminggu, sementara yang membutuhkan waktu lama ialah proses pemograman dan bagian power daya yang perlu penelitian cukup lama.

Selain menciptakan robot SyPEHUL, Mada bersama timnya yang tergabung dibawah naungan Bolabot juga membuat robot lain yang juga memiliki fungsi sebagai robot sosial, hanya saja memiliki spesifikasi yang berbeda. OONBot dan EENBot dibuat sebagai hasil pengembangan dari robot SyPEHUL, yang membedakannya, OONBot memiliki kaki berupa roda dan tangan, sementara EENBot dibuat lebih sederhana dan lebih kecil daripada robot SyPEHUL.

Dibandingkan dengan robot SyPEHUL, OONBot yang dari segi fisik dan kemampuan lebih canggih dibandingkan robot SyPEHUL, karena robot ini bukan hanya memiliki kepala dan leher saja, tetapi juga bagian badan dan kaki berupa roda, sehingga OONBot  mampu melakukan mobilitas. Dengan kemampuan bergeraknya tersebut, OONBot bukan hanya sebagai robot sosial, tetapi dapat juga sebagai robot pembantu manusia.

Menurut mahasiswa jurusan Fisika yang juga ikut merakit robot SyPEHUL, Madinatul Munawwaroh. Pada saat pembuatan SyPEHUL, ia bertugas dalam pembuatan mekanik dan pemrograman servo, ia mengatakan bahwa merasa senang dapat terlibat dalam pembuatan robot ini tersebut.

“Kalau untuk pengerjaannya sih agak sulit di pembuatan setiap bagiannya, terlepas dari itu tentunya saya sangat senang bisa buat robot SyPEHUL ini, karena selain dapat pengetahuan yang lebih, saya juga bisa belajar banyak dari pembuatan robot ini,” pungkasnya.

 

Reporter : Abdul Azis Said/ Magang

Redaktur : Muhamad Emiriza

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas