Tabloid Suaka News Edisi III 2003
Editorial
Dedikasi
Dua bulan sudah perjalanan kami turut mewarnai perwajahan pers kampus Indonesia. Hal inilah yang tengah kami alami. Suaka dengan segala keinginannya untuk selalu memberikan yang terbaik buat kampusnya sendiri. Namun, perkara ini tak gampang mewujudkannya dan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Memang, kampus ini terlalu banyak persoalan yang mesti segera diselesaikan. Membangun kultur akademik yang dinamis adalah cita-cita bersama. Tentunya banyak cara untuk peduli atas persoalan-persoalan itu. Salah satunya lewat berdemo. Cara inilah yang sering dilakukan para ‘aktivis’ kampus. Mungkin, itulah salah satu bentuk lain dedikasi yang mesti kita hormati.
Tak cukup sampai di sana. Pers sebagai sarana pemantau, tentunya akan berperan sesuai dengan fungsi dan bekerja berdasar pada tatakrama jurnalisme. Melakukan pekeraan semacam ini, luar biasa ekstranya. Pasalnya, buka mata dan buka telinga terhadap apa yang sedang terjadi adalah tuntutan sehari-hari. Karenanya, kami kudu berbuat jujur dan tidak akan berpihak pada siapapun kecuali pada fakta yang benar.
Merampungkan pekerjaan ini, tentunya butuh orang-orang yang berdedikasi tinggi. Tidak semua orang bakal mampu menjalaninya tanpa ada rasa kesadaran. Misalnya kita sebagai mahasiswa, dosen, dekan bahkan rektor sekalipun tak mungkin sanggup bila sekedar mencari keuntungan pribadi, kelompok atau golongan semata.
Sumpah Pemuda yang tujuh puluh lima tahun lalu merupakan produk perjuangan yang patut kita hormati sampai kapanpun. Hal itu bukan semata warisan nenek moyang, melainkan hasil dari cucuran darah. Tentunya bukan karena bermodal materi melainkan rasa peduli akan nasib bangsanya yang kian terjajah pada saat itu.
Dengan hadirnya berbagai oraganisasi di kampus ini misalnya, merupakan upaya mewujudkan demokrasi. Namun dengan keragaman itu, tentunya harus menjadi potensi ang positif dalam membangun kampus ini dari ketidakadilan dan kemunafikkan. Apalagi dengan memahami nilai-nilai sumpah pemuda, seyogyanya menjadi sebuah peajaran berharga.
Sebab lahirnya sumpah pemuda itu adalah hasil dari sebuh perjuangan yang penuh dengan pengorbanan sekalipun jiwa raga. Dengan demikian, kampus ini tak mungkin terjadi perubahan yang kita harapakan bersama bila masih mengedepankan kepentingan pribadi, kelompok atupn daerahnya masing-masing.
Kali ini lewat media SUAKA NEWS, mencoba menyuguhkan laporan tentang hal itu terkait maraknya organisasi primodial khususnya. Sebab organ-organ kampus ini bisa menjadi potensi yang tidak menguntungkan. Disinilah pentingnya dedikasi kita perlu teruji. Beranikah? [Redaksi]