SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika (HIMATIKA) Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung menggelar Kompetisi Matematika (KOMET) secara online via aplikasi Zoom pada Minggu (20/12/2020). Acara yang menjadi rangkaian dari Mathfest ini, diikuti oleh siswa-siswi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) /sederajat se-Indonesia dengan jumlah peserta kurang lebih 200 orang.
Ketua pelaksana Kompetisi Matematika, Antika menyampaikan bahwa tujuan dari diadakannya perlombaan ini untuk memberikan kesempatan kepada siswa SMA sederajat se-Indonesia agar saling berkompetisi dan meningkatkan potensi serta minat mereka pada bidang matematika. Selain itu, perlombaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan eksistensi Himatika UIN SGD Bandung.
Ia juga menjelaskan mengenai sistem penilaian yang bedakan di setiap babaknya. “Babak penyisihan itu penilaiannya untuk soal pilihan ganda, jika jawaban benar nilainya empat dan jika salah minus satu, jika tidak dijawab itu nilainya nol. Sedangkan untuk isian singkatnya itu bernilai empat jika benar, jika jawaban salah atau tidak dijawab nol, dan untuk semifinal itu soalnya uraian jadi penilaiannya poinnya lima itu tergantung bagaimana para peserta menjawab soal tersebut. Kemudian untuk final itu penilaian keseluruhan ditentukan oleh juri dengan sekala 0-100,” tutur Antika saat diwawancarai melalui Whatsapp, Senin (21/12/2020)
Dengan tanpa adanya kendala dalam acara ini, Antika merasa sangat bersyukur karena ia dapat mengambil banyak pengalaman dan pembelajaran dari Kompetisi Matematika ini. “Untuk kendala sendiri alhamdulillah ya tidak ada, paling hanya sinyal misalnya dari operator yang telat share screen gitu, alhamdulillah selebihnya itu acara kita berjalan lancar,” ujarnya.
Lancarnya keberlangsungan Kompetisi Matematika ini tak luput karena adanya persiapan yang matang oleh Antika bersama panitia lainnya. Pesiapan dilakukan sebulan sebelum acara berlangsung, di awali dengan melakukan open recruitment, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan konsep secara bersama- sama oleh seluruh panitia, juga dengan membuat tim soal yang bertugas menyiapkan dan membuat soal untuk para peserta Kompetisi Matematika.
Pemenang Komet, Dutatama menjelaskan bahwa dari sebelum kompetisi dimulai, ia telah banyak belajar terkait materi pelajaran matematika.“Saya sudah menyiapkan materi dan sudah belajar dari hari-hari sebelumnya, jadi waktu sebelum lomba itu hanya me-review materi saja. Sudah bisa siap karena di sekolah juga sudah belajar materinya. Selain itu, yang saya persiapkan adalah kondisi fisik supaya waktu lomba dalam keadaan sehat, dan karena online saya juga mempersiapkan koneksi internet, laptop atau tablet untuk persentasi saat final.” ujarnya.
Siswa yang berasal dari Semarang ini juga menjelaskan bahwa adanya tantangan yang dirasakan saat mengikuti kompetisi tersebut. Menurutnya saat mengerjakan pada babak semifinal dan final, soal yang diberikan panitia itu ada 20 soal uraian dengan waktu 90 menit. Hal itu menjadi tantangan sendiri bagi Dutatama, karena harus bisa menulis dengan cepat dan menghitung dengan teliti.
Terakhir, Dutatama juga membagikan tips dan trik untuk menjadi pemenang dalam kompetisi tersebut. “Sebenarnya seperti orang-orang pada umumnya, pertama harus ikut lomba agar banyak pengalamannya sehingga kalau sudah berpengalaman terus nanti di lomba berikutnya bisa lebih lancar lagi. Kemudian pentingnya belajar dan latihan, kalau banyak pengalaman sudah menguasai materi- materinya kan sudah banyak latihan, jadinya sudah tau bagaimana cara menumbuhkan ide saat mengerjakan soal.” Tutupnya.
Reporter:Auliya Umayna
Redaktur: Hasna Fajriah