Kampusiana

Wakil Rektor III Ingatkan Mahasiswa Jangan Terpancing Provokasi

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Muhammad Ali Ramdhani (kanan). (Foto: Dede Lukman)

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Muhammad Ali Ramdhani (kanan). (Foto: Dede Lukman)

 

SUAKAONLINE.COM – Gempar dengan pemberitaan Rektor UIN SGD Bandung yang akan dilaporkan ke KPK, membuat Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Muhammad Ali Ramdhani mengambil tindakan tegas. Ia mengingatkan kepada mahasiswa untuk tidak terpancing terhadap pemberitaan yang sedang beredar. (Baca juga: Fordem Minta Rektor Klarifikasi Soal Berita Dugaan Korupsi )

“Di internet itu (binpers.com-red) adalah bentuk klarifikasi yang tidak diklarifikasi terhadap lembaga-lembaga. Kalau diduga itu adalah pernyataan antara tidak dan iya.Opini wajar tanpa pengecualian, artinya bahwa segala sesuatunya berdasarkan berkas-berkas pemeriksaan tidak ditemukan indikasi-indikasi kerugian negara maupun pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan pemerintahan yang menata dan mengatur tata keuangan negara,” ujar Muhammad Ali Ramdani saat audiensi bersama mahasiswa, Kamis (16/10/2014).

Ia menambahkan bahwa mahasiswa harus selalu bisa menimbang mana berita yang benar mana berita yang salah. Jangan mau terprovokasi dengan berita yang tidak jelas sumbernya.

”Jangan terpancing dengan isu-isu di luar, selalu tabbayun, saya selalu berada bersama anda dalam kebenaran,”pungkasnya menyudahi audiensi tersebut.

Kemungkinan ada Rival dibalik pemberitaan Korupsi Rektor

Di sisi lain pemberitaan dugaan korupsi Rektor UIN SGD Bandung, Deddy Ismatullah ada dugaan pemberitaan itu dilakukan oleh orang dalam yang dulunya pernah menjabat sebagai pejabat tinggi di UIN SGD Bandung.

“Ini adalah postingan tertutup yang dilakukan oleh orang dalam. Kalau data orangnya sepertinya kita sudah tahu dan akan dikantongi. Orangnya beralamat di Cicalengka, sudah cukup dulu, kalau kejauhan takut fitnah,” ujar Muhammad Ali Ramdani mengakhiri pembicaraan.

Dari pernyataan tersebut mencuat kemungkinan bahwa pemberitaan korupsi bisa dibilang mengada-ada dan dilakukan oleh orang terdekat rektor atau rivalnya. Sebab, website binpers.com yang memuat pemberitaan mengenai dugaan Rektor korupsi tiba-tiba tidak bisa diakses beberapa jam setelah demontrasi berlangsung.

Reporter : Restia Adila Joneva, Wisma Putra

Redaktur : Adi Permana

12 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas