Kampusiana

Tertunda Tiga Pekan, MPM Siap Kembali Digelar

Dok. Suaka. Musyarawah anggota Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U).

SUAKAONLINE.COM — Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) Islam Negeri  Sunan Gunung Djati Bandung rencanakan Musyawarah Perwakilan Mahasiswa (MPM) pada Senin (26/3/2018) pekan depan. MPM sudah molor selama tiga pekan sejak dijadwalkan satu pekan setelah MPM pertama (19/2/2018) terlaksana.

“Rabu ini (21/3/2018) akan diadakan  rapat internal InsyaAllah Senin depan kegarap MPM,” ucap Ketua Sema-U, Acep Jamaludin, Selasa (20/3/2018). Acep mengatakan bahwa kini Sema-U sedang disibukkan membuat draft hasil dari aspirasi MPM pertama.

Terkait molornya MPM, Acep beralasan karena ada beberapa kendala, di antaranya kurangnya sumber daya yang ada dan beban kerja Sema-U tidak terfokus pada satu masalah. Lalu, kerja anggota Sema-U yang harus teliti dan itu memakan banyak waktu. Melihat pengalaman sebelumnya,  Sema-U tidak mau mengulangi kejadian seperti pembuatan Pedoman Organisasi Kemahasiswaan Intra (POKI) 2016 yang menurutnya kurang jelas.

Ketika ditanyai mengenai rumusan hasil dari MPM seperti wacana pelaksanaan MPM selanjutnya, pembentukan tim, dan menyusun draft, Acep menjelaskan terkait tim. “Maksud kami tim itu tim di internal yang ada dari Sema-U, pasti temen-temen dari Sema-F itu menyangka ikut dilibatkan padahal tidak. Untuk Sema-F nanti ada sidang, di situ bisa menuangkan,” ujarnya.

Tanggapan pun muncul akibat molornya MPM, dari beberapa perwakilan yang mengikuti MPM, salah satunya Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (Sema-FSH), Muhammad Alwi Khoiri Ramdani mengatakan, Sema-U menjadwalkan MPM lanjutan yaitu sepekan setelah MPM pertama berlangsung. Namun setelah tiga pekan, MPM tak kunjung berlangsung. Ia menyangsikan komunikasi antara Sema-U dan Sema-F yang kurang sinergi.

“Masalahnya kurang komunikasi antara Sema-U dengan mahasiswa. Walaupun anggota Sema-U itu perwakilan dari fakultas-fakultas tapi tidak ada komunikasi ke fakultas-fakultas. Oleh karena itu, mau bagaimana bisa sistem terbangun dengan kerja sama yang baik, jika tidak ada komunikasi yang baik,” tegasnya.

Lain halnya dengan Alwi, Sekretaris Sema-F Tarbiyah dan Keguruan, Mufty Abqary mengatakan bahwa Sema-FTK pun masih menunggu undangan dari Sema-U. Dia menduga, tertundanya MPM karena panitia sedang mnyusun naskah akademik dan konstitusi Sema-U.

Berbeda dengan tanggapan sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi UKM/ UKK (FKU), Azmi Al Muttaqi mengatakan, bahwa lanjut atau tidaknya MPM tidak menjadi soal bagi FKU. Pasalnya, FKU tidak mengambil peran besar, hanya menolak adanya alur intruksi Dema-U kepada UKM/ UKK yang diatur dalam SK Dirjen 2016 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Ia pun menuturkan, walaupun MPM membahas tentang pembentukan Dema-U bagi FKU tidak berefek besar. Karena, tanpa Dema-U selama dua tahun UKM/ UKK masih bisa berjalan.

 

Reporter  : Hasby Alfarisi/ Magang

Redaktur : Muhamad Emiriza

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas