SUAKAONLINE.COM – Ketika matahari sedang terik, terdengar pekikan “Lakukan Mediasi!” “Senatku Bungkam!” teriakan itu berasal dari sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Mahasiswa Hukum Tata Negara Siyasah (KAMA HTN). Saat itu, tepat di depan pintu masuk gedung Student Center (SC) terlihat kain putih bertuliskan “Usut Tuntas Muskom! Sema-FSH Gagal Mengawal Demokrasi Mahasiswa.”
Aksi ini sebagai bentuk tuntutan atas polemik Muskom KAMA HTN Siyasah. Wildan Nugraha selaku koordinator lapangan menjelaskan bahwa terjadi kebuntuan di HTN Siyasah, dua minggu lalu saat melakukan Muskom dan sidang terjadi dua kali deadlock setelah pemilihan suara. Sidang mendapatkan intervensi dari Senat Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (Sema-FSH) dengan melegalkan pengambil alihan palu sidang oleh presidium tiga ke presidium satu tanpa putusan.
Menuntut agar Sema-FSH sebagai lembaga legislatif mahasiswa mampu independen dan objektif dalam mengeluarkan setiap kebijakan, juga menuntut Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) untuk mendesak Sema-FSH melakukan mediasi antara pihak yang bersangkutan karena tidak adanya respon dari Sema-FSH. Rute aksi dimulai dari gedung fakultas Syariah dan Hukum, dilanjutkan ke sekretariat Sema-U, dan diakhiri di SC.
Menanggapi hal tersebut, Humas dan Advokasi Sema-U, Iqbal Rabbani mengaku mendapat informasi bahwa saat audiensi dilakukan, Sema-FSH tidak hadir dan akhirnya Sema-U memfasilitasi pihak-pihak terkait untuk mediasi. Wakil Dekan Syariah dan Hukum bidang kemahasiswaan, Dudang Gojali, dan Sema-FSH. Namun masih tidak menemukan titik temu.
“Jadi ketika Sema-FSH dipanggil melakukan audiensi itu tidak kunjung datang, Sema-U pun melakukan controling. Kita juga membantu memediasi antara Sema-FSH, Wakil Dekan tiga dan KAMA HTN Siyasah, tapi masih belum menemukan titik temu,” katanya, Rabu (12/12/2018).
Suaka akhirnya melakukan verifikasi terhadap Sema-FSH. Ketua Sema-FSH Ilham Ibrahim membenarkan terjadi permasalahan dalam berlangusngnya sidang Muskom KAMA HTN. Namun ia juga membantah terjadinya intervensi dalam sidang, karena pengambilan palu dilakukan saat forum siap melanjutkan sidang dan presidium tidak. Disitu presidium dianggap telah gagal karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Ilham membantah lagi mengenai mediasi yang dilakukan Sema-U dengan pihak-pihak terkait. Ia mengaku tidak ada pemberitahuan mediasi apapun terhadap Sema-FSH baik dari Sema-U, KAMA HTN Siyasah, maupun Wakil Dekan tiga. Dengan raut muka sedikit mengkerut dan nada bicara yang tinggi, ia merasa kecewa dengan KAMA HTN Siyasah yang lebih mendahulukan Sema-U dalam permasalahan ini.
“Tidak ada surat atau permintaan khusus kepada kami untuk mengusut ini, surat penyataan sikap malah diberikan pada Sema-U duluan. Wilayah fakultas biarlah diselesaikan fakultas dulu. Perlu adanya permintaan secara prosedural kepada kami, kami juga bertanggung jawab secara struktural dan moral kepada masyarakat kami,” jelasnya, Jumat (14/12/2018).
Ilham menambahkan bahwa sikap Sema-FSH dengan aksi demonstrasi pada rabu lalu telah menimbulkan banyak pertanyaan yang simpang siur. Ia akan menindak lanjutinya dengan berdiskusi terlebih dahulu dengan Wakil Dekan tiga terkait langkah selanjutnya yang akan dilakukan dan memberikan pernyataan sikap pada hari senin.
Reporter : Lia Kamilah
Redaktur : Muhamad Emiriza