SUAKAONLINE.COM, Infografis – Berdasarkan Keputusan Presiden No. 24 tahun 2008, Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) merupakan suatu upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan.
Dilansir dari kumparan.com, lebih dari 15 miliar pohon ditebang setiap tahunnya. Adapun keseluruhan jumlah pohon di dunia telah turun sekitar 46 persen sejak dimulainya peradaban manusia. Menurunnya jumlah pohon kini jelas terlihat apalagi di daerah perkotaan. Sebenarnya banyak dari kita telah mengetahui, tapi lupa bahwa pohon berperan penting dalam keberlangsungan lingkungan.
Pada siang hari, pohon menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang kita butuhkan untuk bernafas. Selain itu beberapa jenis pohon juga efektif untuk menyaring polutan dan debu berbahaya seperti ozon, karbon monoksida dan sulfur dioksida yang terkandung di udara. Dengan begitu adanya pohon membantu meningkatkan kualitas udara di lingkungan.
Saat hujan, pohon bertindak sebagai spons alami yang dapat menyerap dan menyaring air. Akar pohon dapat menyerap air sehingga mengurangi efek banjir dan erosi. Pohon juga dapat meningkatkan kualitas air. Pohon akan memecah curah hujan, sehingga memungkinkan air mengalir ke bawah batang dan masuk ke tanah di bawah pohon. Hal ini mencegah air hujan membawa polutan ke laut.
Banyak hewan menjadikan pohon tempat bernaung, tempat berteduh saat hujan dan tempat mendapatkan makanan. Saat ini banyak satwa dianggap meresahkan warga karena berkeliaran seenaknya, padahal itu karena mereka kehilangan tempat tinggal. Dengan menanam pohon, kita membantu mengembalikan habitat para satwa dan membantu mengembalikan keseimbangan ekosistem.
Banyak studi telah membuktikan bahwa pohon membantu kesehatan mental. Situs wildtreeadventures.com bahkan menyebutkan bahwa memeluk pohon bagus untuk kesehatan. “Memeluk pohon meningkatkan kadar hormon oksitoksin. Hormon ini bertanggung jawab untuk rasa tenang dan ikatan emosional. Saat memeluk pohon, hormon serotonin dan dopamine membuat anda lebih bahagia.”
Peneliti : Santika Lestari
Desain : Siti Hannah Alaydrus
Sumber: Kepres RI No. 24 tahun 2008, Kumparan.com, fwi.or.id, globalforestwatch.org, FAO, dan tirto.id