Lintas Kampus

Pesan Perdamaian Melalui Aksi Teatrikal

Komunitas Tubuh

Salah satu pengisi acara Perayaan Tubuh melakukan aksi teatrikal di depan para pengunjung Car Free Day (CFD) Dago, Minggu (29/3/15). Aksi tersebut merupakan aksi penolakan terhadap kekerasan yang sering terjadi di belahan dunia, sekaligus untuk memperingati 10 hari Nasional dan Internasional. (Rizal fadillah s/ Magang)

SUAKAONLINE, Bandung— Komunitas A.W.A.K atau lebih dikenal dengan komunitas tubuh menggelar aksi teatrikal di Car Free Day (CFD) Dago, Minggu (29/03). Dalam aksinya tersebut, komunitas tubuh mengajak anggota kamisan untuk berpartisipasi menyuarakan pesan perdamaian dunia, melalui kebudayan dan seni.

Perayaan tubuh ini merupakan pergerakan kebudayaan yang hadir di ruang publik. Diinisiasi oleh beberapa kreator muda kota Bandung dari latar belakang ilmu disiplin yang beragam. Seperti yang dikatakan salah satu panitia dalam acara ini, Gatot ia bersama anggota yang lainnya melakukan aksi teatrikal di ruang publik sebagai bentuk dukungan komunitas tubuh dalam bentuk penolakan terhadap kekerasan yang terjadi di dunia, dalam bentuk apapun.

“Melalui perayaan tubuh ini, kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung aksi anti-kekerasan yang menimpa banyak orang. Baik berupa fisik atau bullying yang sering terjadi belakangan ini,” ujar Gatot.

Aksi tersebut juga dilakukan untuk memperingati 10 hari Nasional dan Internasional. Yakni Hari Perempuan Sedunia, Hari Air Sedunia, Hari Hutan Sedunia, Hari Pantomime Sedunia, Hari Teater Sedunia, Hari Kebahagiaan Sedunia, Hari Musik, Hari Film, Hari Downsyndrome, dan Hari Bandung Lautan Api.

Gatot menambahkan bahwa aksi tersebut bukan sekedar kegiatan ceremony. Ia bersama teman-temannya menuangkan gagasan serta merdeka dalam mengeskplorasi tubuh. Tubuh sendiri memiliki hak untuk bebas beraksi di depan publik.

Aksi Gatot dan kawan-kawan cukup menarik perhatian masyarakat yang mengunjungi CFD. Seperti yang diungkapkan salah satu pengunjung, Diki datang ke CFD untuk berolahraga. Namun ia dan temannya penasaran dengan aksi Komunitas Tubuh, sehingga ia ikut menyaksikan aksi yang didukung Kelompok Anak Rakyat (Lokra) Bandung tersebut.

“Ini sebuah aksi yang sangat menarik sehingga kami harus berdesak-desakan untuk menyaksikannya. Tadi saya melihat mereka melakukan pantomim dan aksi teatrikal dengan beberapa pesan perdamaian yang mereka sampaikan melalui tulisan,” ungkap Diki.

Reporter         :Rizal Fadillah S/Magang

Redaktur        : Isthiqonita

5 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas