Dok. Net
SUAKAONLINE.COM – Halo Fresh Readers. Buat yang suka kuliner, kali ini kalian akan disuguhi informasi mengapa Bandung bertahan menjadi ikon kuliner. Ternyata, ada beberpa faktor yang menyebabkan kuliner di Bandung lebih cepat diburu dan lebih gampang populer. Yuk, kita simak.
Sadar atau tidak, kalau ada makanan atau minuman yang lagi hits di Bandung, orang Bandung otomatis akan langsung memburu kuliner tersebut. Hal itu karena saat sudah di lokasi makan, sebelum diicip dan makanan langsung, mereka mem-posting dulu di Instagram pribadinya. Sekalian check-in via social media kalau tempatnya memang keren. Gimana Fresh Readers, apa kalian begitu juga?
Pada pembahasan ini, Suaka mewawancarai Amelia dan Pram via e-mail. Mereka adalah food blogger kuliner di Bandung. Khususnya kuliner yang pas di kantong mahasiswa. Mereka merupakan founder sekaligus admin food blog dari foodnotebdg.com. Perihal fenomena warga Bandung sama kulinernya, mereka punya tanggapan sendiri soal bentuk antusias orang Bandung akan kuliner.
“Sekarang ini kayaknya beli makanan yang lagi hits itu rasa puas dan bangganya setara waktu BB lagi musim. Kalau gak pakai BB kayaknya gak keren, sama kayak kalau belum coba kue cubit greentea rasanya belom keren alias cupu banget. Apalagi kalau bisa didokumentasiin di IG (Instagram-red), berasa ‘menang lomba’ kece-kecean,” ungkap Amelia beberapa waktu yang lalu.
Mereka juga mengungkapkan faktor mengapa anak Bandung langsung memburu kuliner-kuliner hits di Bandung. “Faktor lapar mata dan penasaran, apalagi kalau setiap hari ada aja yang posting di Socmed. Bawaannya pengen coba juga dan ikutan foto untuk di-post. Terkadang sejauh dari Margahayu ke Ledeng pun disamperin deh karena penasaran,” tutur Pram.
Nah, Fresh Readers, sekarang sudah tahu kan apa yang membuat anak Bandung begitu antusias sama kuliner yang lagi hits. Selain karena daya tarik kuliner Bandung itu sendiri, faktor eksis juga jadi salah satu alasannya.
Tetapi, yang paling penting dan tidak boleh dilupakan oleh Fresh Readers adalah harus bijak dalam memilih makanan. Bijak di sini, artinya bijak untuk isi dompet dan bijak untuk manfaat kesehatan kita. Apalagi, sebagai mahasiswa, kita harus cermat memilih makanan yang sesuai kocek tanpa mengabaikan unsur kesehatan.
Reporter : Fitriani Utami Dewi/Magang
Redaktur : Isthiqonita
