SUAKAONLINE.COM — Minimnya apresiasi dari kampus menjadi hal yang agak disesali oleh salah satu kontingen Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM) dari UIN SGD Bandung, Riyadi Putra. Menurut peraih medali emas cabang bulutangkis kategori tunggal putra tersebut, pihak kampus tidak mengetahui proses dan lelah yang dijalani para kontingen.
Riyadi baru saja mengharumkan nama UIN SGD Bandung dengan menyabet medali emas di ajang IPPBMM yang diadakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulung Agung pada Senin (2/5/2016) hingga Rabu (4/5/2016) lalu. Riyadi mengalahkan 64 atlet dari 18 Perguruan Tinggi Keagmaan Islam Negeri (PTKIN) se-Jawa dan Madur.
Namun, mahasiswa jurusan Jurnalistik tersebut menyayangkan sikap pihak kampus yang hanya memberi ucapan selamat kepada para juara tanpa adanya apresiasi yang lebih. “Pengennya ada apresiasi atau apa, kayak di kampus lain kan ada beasiswa, ini kasih bonus apa kek,” keluhnya saat ditemui Suaka di Gedung Olahraga (GOR) UIN Bandung, Senin (9/5/2016).
Ia menambahkan, meskipun secara fasilitas saat IPPBMM, perhatian kampus dirasanya sudah cukup, namun ia mengharapkan nantinya kampus akan lebih mengapresiasi para juara. Jika kampus tidak memberi apreasisi yang lebih nantinya akan berdampak pada generasi selanjutnya.
“Dari generasi selanjutnya tentu akan berpikir, wah begini ya apreasinya ya kalo bagus. Kalo jelek kan jadi mikir 2 kali, ngapain jauh-jauh kesana,” kata Riyadi.
Sebelumnya, sejumlah prestasi mentereng yang mengharumkan nama UIN telah diraihnya. Diantaranya, Juara 2 Ganda Putra Pionir Banten 2013, Juara 3 Tunggal Putra Lomba Olahraga HUT FEB UI 2015, dan Juara 1 Tunggal Putra Pionir Palu 2016.
Riyadi juga berpesan kepada para mahasiswa yang ingin meraih prestasi agar terus fokus dan tekun. Selain itu, dukungan keluarga terutama orang tua menurutnya menjadi hal yang penting. Dan tidak melupakan kewajiban sebagai mahasiswa dengan tidak melupakan kuliah. “Main dulu aja, juara hanya bonus dari hasil kerja keras,” ujar Pria yang sudah menggeluti hobi bulutangkis sejak kelas 2 SMP tersebut.
Reporter : Akbar Gunawan / Magang
Redaktur : Edi Prasetyo