
Seorang mahasiswa tengah menunjukkan bukti pembayaran untuk mengambil jas almamater yang dibagikan oleh panitia OPAK 2015 di gedung Student Center, Selasa (10/5/2016). Sistem pembagian jas almamater mahasiswa baru tahun 2015 dinilai kurang efektif. Terlebih dengan publikasi yang kurang jelas, menyebabkan mahasiswa kebingungan dalam memperoleh jas almamater. (Mohamad Aziz Pratomo / Magang)
SUAKAONLINE.COM – Sistem pembagian dan informasi yang dinilai kurang efektif, menyebabkan mahasiswa kebingungan dalam memperoleh jas almamater. Masih banyak mahasiswa baru 2015 yang belum mendapatkan jas almamater. Sepekan menjelang Ujian Akhir Semester (UAS), Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) 2015 kembali membagikan jas Almamater di gedung Student Center lantai satu, Selasa (10/5/2015). Namun hanya 150 buah jas almamater yang di bagikan hari ini.
Mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika, Azmi Almas Dalila, mengaku bahwa masih banyak teman sekelasnya yang belum mendapatkan jas almamater. Hal ini disebabkan karena informasi yang kurang jelas perihal waktu dan tempat. “Pernah saya waktu itu ke SC buat ngambil almamater tapi ga tau percis nya dimana, padahal sesuai dengan pemebritahuan di Facebook janjinya jam sekian, tanggal sekian, tapi ternyata pas dicari-cari gak ada. Terus temen kelas saya juga banyak yang saat ini belum ngambil almamater,” jelas Azmi, mahasiswa semester dua itu.
Berbeda dengan mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam, Ulfa Nurfauziah mengaku bahwa dirinya baru mendapatkan almamater dikarenakan kuota jas almamater yang dibagikan sebelumnya tidak mencukupi. “Kita kolektif sama anak kelas, yang bagian saya ternyata ketinggalan terus pas mau diambil kehabisan, dan pas tanggal 25 saya ke bogor jadi baru diambil, tapi ini juga gak ada resinya sih, jadi diurusin dulu,” jelas Ulfa.
Sebelumnya, informasi pengambilan jas almamater telah dipublikasikan melalui media sosial Facebook, melalui selembaran yang ditempel di tempat-tempat strategis dan melalui surat pemberitahuan kepada senat mahasiswa setiap fakultas. Namun masih banyak mahasiswa yang masih kebingungan dalam memperoleh informasi yang jelas.
Ketua pelaksana OPAK tahun 2015, Adim Mugni mengakui bahwa publikasi memang belum efektif. Dirinya juga mengaku bahwa adanya kendala yang disebabkan karena tidak adanya bidang kestari dalam proses pembagian. Sehingga pihaknya harus berkali-kali melakukan pembagian almamater. “Kemudian yang menjadi kendala itu kestarinya gak ada. Namun saya kan yang bertanggung jawab atas ini,” ujar Adim.
Adim juga mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pembagian hingga semua mahasiswa baru 2015 memperoleh jas almamater. Panitia OPAK 2015 akan melakukan pembagian kembali pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu pekan ini di gedung SC jam 13.00 WIB. Kemudian untuk perihal sertifikat OPAK 2015 akan dilakukan pembagian ke senat-senat fakultas. “Nah, untuk sertifikat nanti bakal dibagiin ke senat-senant fakultas sama kestari, Dikdik. Tapi saya kurang tau kapan,” jelas Adim.
Reporter : Yulita Bonita /Magang
Redaktur : Edi Prasetyo