SUAKAONLINE.COM- Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam (Mahapeka) UIN SGD Bandung menyelenggarakan tabligh akbar bertajuk “Melestarikan Alam sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah”. Menghadirkan Abah Uje sebagai pembicara dalam ceramah ini, tabligh akbar tersebut diadakan di Aula Abdjan Soelaeman, Jumat (6/4/2018).
“Ketika ingin damai bersama alam, maka kembalilah pada sang pemilik alam. Mau diorganisasi apapaun menjaga alam itu adalah kewajiban kita semua . Jangan ngaku cinta lingkungan tapi shalat ditinggalkan,” Ucap Jana Ridwan atau akrab disapa abah Uje,, Jumat (6/4/2018) di Aula Abdjan Sulaeman.
Abah Uje membuka ceramahnya dengan lantunan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan alam dan tugas manusia dalam melestarikan amanah yang Allah berikan salah satunya alam. Setelah memaparkan beberapa ayat Al-Qur’an, Abah Uje menyebutkan trilogi: Manusia, Alam, Agama.
Abah Uje memaparkan bahwa ekologi akan menjadi seimbang ketika ditunjang dengan teologi, pun sebaliknya ketika ekologi tidak ditunjang dengan teologi maka akan hancur. “Kita lihat saja bukti hari ini, kita bisa merasakan sebenarnya hari ini, bagaimana banyak alam dan bumi ini sudah tidak bersahabat, karena unsur islamnya sudah mulai luntur pada diri manusia,” Ujar Da’i yang menjadi pengisi rutin di acara MQTV tersebut.
Abah Uje melanjutkan, Negara Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur. Tapi kita lupa bahwa pembangunan manusia adalah salah satu tugas yang paling penting. “Apabila sumber insaninya tidak dibangun, manusia tidak menyadari akan tugas dan fungsinya sebagai khalifah dibumi yang harus melestarikan alam. Sehingga, sebuah kerusakan alam terjadi dimana-dimana karena ulah dari manusia itu sendiri,” tambahnya.
Uje mengatakan,, Jangan pernah menyatakan cinta alam, akan tetapi dalam perilaku sehari-hari jauh cintanya kepada yang mempunyai alam itu sendiri. Membangun dan melestarikan lingkungan merupakan salah satu bentuk investasi menuju surga. Prioritaskan cinta kepada yang punya alam. Sadar tidak sadar kita punya tugas ynag luar biasa yaitu khalifah atau pengurus bumi ini.
Setelah Abah Uje Sekretaris Jendral Viking Persib Club, Mulyana atau akrab disapa Yana Umar berbagi perjalanan hijrahnya. “Kehidupan saya awal mulanya sangat jauh dari melaksanakan syariat Islam dan selama itu pula. Saya merasakan kehampaan hidup yang luar biasa, tidak tahu arah dan tujuan hidupnya,” ungkapnya.
Namun, pada suatu malam ia bermimpi terjadi kiamat dan didalam mimpinya, tidak ada satu orangpun yang menolongnya. Setelah mimpi itu terjadi, Yanapun langsung merenungi segala apa yang telah diperbuatnya selama ini. Dalam waktu beberapa haripun ia sedikit demi sedikit mulai mempelajari syariat-syariat Islam yang pernah dipelajari saat masih kecil.
Hingga hari ini, Yanapun sudah mulai fasih membaca Al-Quran dan membaca bacaan sholat dan merasakan kehidupan yang lebih tenang dan lebih bermakna dari sebelum ia berhijrah. Diakhir cerita, ia berpesan kepada hadirin agar jangan pernah meninggalkan sholat.
Reporter: Siti Ressa/ Magang
Redaktur: Elsa Yulandri