Lintas Kampus

Bandung Night Ride Kampanyekan Budaya Bersepeda

Para pengendara sepeda dalam kegiatan Bandung Night Ride, mulai berdatangan saat mencapai garis finish di taman Veteran, Bandung. Kegiatan ini merupakan kampanye untuk membudayakan penggunaan sepeda untuk menuju Bandung Kota Sepeda, Rabu (19/7/2017) (Galih Muhamad/ SUAKA).

SUAKAONLINE.COM – Kampanye bersepeda terus digencarkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) dan komunitas sepeda di Kota Bandung. Berbagai kegiatan digalakan dalam rangka mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi yang menghasilkan polusi dan kemacetan, salah satunya dengan Bandung Night Ride.

Sebanyak 300 pesepeda yang berasal dari berbagai komunitas dan masyarakat ramaikan Bandung Night Ride, Rabu (19/7/2017). Pesepeda memulai start dari Cikapundung Riverspot dan finish di Taman Veteran.

Kegiatan ini merupakan kali kedua dan akan rutin dilaksanakan setiap minggunya pada hari rabu malam. Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Didi Ruswandi, pemilihan waktu pda malam hari dikarenakan waktu luang yang tersedia hanya di malam hari. “Awalnya kita laksanakan dihari Jumat, tapi banyak halangan, kuliah, kerja, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Para pesepeda juga dianjurkan untuk menggunakan pakaian tematik yang diatur oleh panitia, seperti minggu sebelumnya yang menggunakan pakaian warna kuning. Sedangkan di minggu ini menggunakan pakaian berwarna putih. “Kita kan dalam rangka mengkampanyekan kepda publik untuk bersepeda, jadi harus memiliki daya tarik,” ujar Didi.

Koordinator kegiatan, sekaligus Ketua Goes Baraya Bandung Rioto Riyanto, merasa antusisme peserta sangat besar, terlihat dari lonjakan jumlah peserta dari minggu kemarin yang hanya berjumlah 150 orang, sedangkan di minggu kedua mencapai 300 orang. “Ini diluar ekspektasi, yang awalnya kita memperkirakan hanya 50 peserta, tapi ternyata lebih,” ujarnya.

Kegiatan ini terbuka bagi siapa saja yang ingin ikut, dan ketentuannya dimuat di poster acara yang di unggah di media sosial intagram Bandung Night Ride setiap tiga hari sebelum hari pelaksanaan.

Rioto berharap dengan membiasakan bersepeda dapat mengubah paradigma bahwa bersepeda itu tidak hanya untuk hobi, tapi sebagai budaya sehari-hari. “Ke sekolah, ke kantor pake sepeda, pokokna bike kamana wae lah (pokoknya bersepeda kemana saja),” terangnya.

 

Reporter : Dadan M. Ridwan

Redaktur : Hasna Salma

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas