SUAKAONLINE.COM-, Dalam membangun sebuah desa, harus lah ada pendekatan yang bersifat alternatif. Bukan hanya Indonesia membangun desa, tetapi harus dikolaborasikan menjadi, Desa membangun Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jendral Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Anwar Sanusi dalam Pembukaan Kuliah Kerja-nyata Mahasiswa (KKM) UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Aula Multipurpose, Rabu (4/2/2016).
Menurutnya, masyarakat Indonesia cukup memprihatinkan. Ia menyebutkan hanya ada 52 persen penduduk yang masih bertempat tinggal di desa. Maka dari itu, dirinya mengajak mahasiswa UIN SGD Bandung untuk melakukan pendekatan alternatif agar desa menjadi kuat dan lebih berdaya. “Artinya arus transmigrasi sudah luar biasa tingginya, “ katanya.
Anwar menjelaskan bahwa setiap desa mendapatkan dana sebesar 600 juta, sehingga masing-masing desa memiliki keleluasaan untuk menggunakannya sesuai dengan kebutuhan. “Tinggal kita bagaimana melakukan pendampingan, agar jangan sampai dana desa tersebut disalahgunakan,” papar Anwar.
Ia memandang UIN SGD Bandung memiliki keunggulan yang komparatif. Yaitu, dalam segi kerohanian. Menurutnya hal tersebut menjadi kekuatan tersendiri untuk peradaban yang akhlakul karimah. “Kedepannya saya ingin sekali dari UIN lahir kembali pemikir-pemikir Islam yang betul-betul secara fondasinya kuat,” harapnya.
Anwar berharap mahasiswa yang akan melaksanakan KKM agar memberikan manfaat di daerahnya. Baginya, KKM adalah modal utama setelah menyelesaikan studi yaitu pengabdian kepada masyarakat. “Maju mundurnya desa adalah tanggung jawab bersama ,” tutupnya.
Reporter : Ibnu Fauzi
Redaktur: Ridwan Alawi