Kampusiana

Budayakan Musik Tradisional, Sastra Inggris Bentuk Komunitas

Komunitas Etnik Sastra Inggris

Komunitas Musik Etnik yang dibetuk oleh Mahasiswa Sastra Inggris sedang melakukan latihan musik tradisional. Komunitas tersebut berdiri untuk menjaga budaya tradisional yang semakin luntur, Rabu (8/4/2014). (Adeline Yunita S /Magang)

SUAKAONLINE.COM— Untuk membudayakan musik tradisional, mahasiswa Sastra Inggris UIN SGD Bandung membentuk Komunitas Musik Etnik. Komunitas tersebut telah berdiri selama satu bulan.

Komunitas Musik Etnik dibentuk atas dasar inisiatif mahasiswa untuk mengisi waktu luang. Selain itu, komunitas tersebut dipersiapkan guna memeriahkan Milad Sastra Inggris yang akan dilaksanakan Mei mendatang.

Kini Komunitas Musik Etnik memiliki 20 anggota. Alat musik yang tersedia pun cukup lengkap. seperti seperangakat gamelan (saron, boning Gong, dan gendang) ditambah angklung yang menambah kekentalan music tradisional, khususnya Sunda.

“Kita ingin menghidupkan kembali jurusan Sastra Inggris yang dahulunya kurang kegiatan. Juga menjadikan jurusan ini jurusan berbudaya.” ujar  salah satu anggota komunitas, Agus Deba, Rabu (8/4/2015).

Ketua Jurusan Sastra Inggris, Deddy Sulaeman ikut berpartisipasi dengan menjadi pelatih komunitas tersebut. Menurut Deddy mahasiswanya terbilang kreatif untuk membudayakan kebudayaan tradisional yang semakin luntur.

“Kita juga latihan dalam rangka persiapan Milad Sastra Inggris Mei nanti. Akan mengusung tema musik 3 dimensi, yakni Modern, tradisional, dan Islami.” ungkap Dedi Sulaeman kepada Suaka di sela latihan.

Reporter         : Adeline yunita s/ Magang

Redaktur        : Isthiqonita

 

4 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas