SUAKAONLINE.COM — Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F) Psikologi, SEMA-F Sains dan Teknologi, SEMA-F Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta KBM-F Adab dan Humaniora menolak Pelantikan Dewan Mahasiswa (Dema) UIN SGD Bandung periode 2014-2015, Kamis (7/8/2014).
Mereka membagikan selembaran penolakan yang mengatakan bahwa birokrasi UIN SGD Bandung tidak bermoral telah memberikan Surat Keputusan dan melantik Dema. Selain itu, mereka menilai Musyawarah Senat Mahasiswa (Musema) tidak sah dengan alasan inkonstitusional. Hal tersebut dikarenakan tidak turut berpartisipasinya keempat senat fakultas saat putusan terakhir Musema.
“Waktu itu jam sembilan malam sudah ketuk palu, katanya Musema dilanjutkan esok harinya jam delapan pagi. Namun setelah itu saya dapat kabar sidang dilanjutkan, yang berarti menyalahi aturan sidang. Esok harinya dapat kabar sudah ada ketua baru Dema,” tutur Ketua SEMA-F Psikologi, Muhammad Fadli Salam, Jumat (8/8/2014).
Sebelum Surat Keputusan (SK) Rektor diturunkan mereka telah melayangkan surat gugatan dan pernyataan sikap yang ditujukan kepada rektor dan wakil rektor III. Setelah itu dilakukan audiensi bersama rektor.
Ketua KBM-F Adab dan Humaniora Nunu, menuturkan saat itu rektor menyatakan tidak akan memberikan SK terhadap Dema. Dan akan mempertemukan semua unsur yang dianggap bertanggung jawab atas berjalannya Musema.
“Saat kami menunggu pelaksanaan pertemuan tersebut tapi ternyata Dema sudak diberi SK tanpa ada pertemuan,” tambahnya.
Fadli pun mengatakan bahwa Fakultas Psikologi tidak akan mengirimkan delegasi untuk OPAK 2014. Tak hanya itu mereka pun tidak akan mengikuti kegiatan Dema sampai periode ini berakhir.
“Kami tidak menganggap Dema sampai saat ini. Kami tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan dan kebijakan dema. Kecuali kegiatan yang memang meleburkan posisi Dema secara kelembagaan,” tambah Nunu.
Reporter : Nuru Fitry
Redaktur : Robby Darmawan