SUAKAONLINE.COM – Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia (GIS BEI) Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan Investement Galery Development Program 2024 di Bursa Efek Indonesia, Kantor Perwakilan Jawa Barat, Kota Bandung, Sabtu (14/9/2024). Kegiatan tahunan ini merupakan wadah edukasi bagi mahasiswa yang tertarik di dunia investasi sekaligus menjadi titik awal untuk menjadi pengurus GIS BEI FEBI UIN Bandung.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan menjelang akhir periode kepengurusan GIS BEI FEBI UIN Bandung ini, diselenggarakan selama dua hari terhitung dari tanggal 14 hingga 15 September 2024 dengan rangkaian acara terdiri dari Sekolah Pasar Modal Syariah, Pengenalan SOTS Mirae Asset Sekuritas, Open Account (Trouble Fixing), Analisis Fundamental dan Market Outlook, Analisis Teknikal dan Pengenalan Produk, dan KSPMS.
Mengusung tema “Membangun Jiwa Kepemimpinan Mahasiswa yang Responsif Terhadap Pasar Modal Syariah”, Ketua Pelaksana, Hesti Hermalia Mutiara Putri menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai pengenalan komunitas sekaligus produk investasi syariah. “Jadi revitalisasi anggota. Maksudnya tujuan dari kita mengadakan seminar IGDP itu sebagai kita mengenalkan mengenai saham syariah, investasi, kita juga menarik minat para maba (mahasiswa baru),” jelasnya Sabtu (14/9/2024).
Hesti juga mengungkapkan seminar investasi ini relevan dengan keadaan masa kini, dimana produk investasi telah mengalami banyak transformasi. Tidak hanya terbatas pada investasi harta benda saja. Lebih dari itu, terdapat produk investasi lainnya seperti saham, reksadana, dan obligasi. Didukung dengan investasi yang juga mengalami penambahan sistem syariah dimana masyarakat belum sepenuhnya memahami hal tersebut.
Memulai seminar sekolah pasar modal syariah, Capital Market Consultant IDX Jawa barat, Lina Sri Herlinawati berbagi tips berinvestasi bagi GenZ. “Investor syariah harus menggunakan fundamental analisa sebagai dasar keputusan mulai berinvestasi. Jangan FOMO, rekomendasi dari sekuritas yang sumber terpercaya pun mungkin aja tidak selalu tepat, apalagi menggunakan twitter sebagai salah satu rekomendasi yang temen-temen ambil. Mereka mungkin hanya bisa di-endorse,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lina juga menjelaskan terkait seluk beluk investasi syariah, salah satunya saham syariah yang mengalami peningkatan produk kurang lebih sebanyak 600 efek syariah. Untuk memilah-milah upaya menjauhi dari segala bentuk riba, maysir, dan gharar, terdapat rekening reguler yang dapat menyortir produk konvensional dan syariah secara otomatis. Kendati demikian, edukasi, percaya diri dalam mengambil keputusan, dan tidak terfokus pada keuntungan menjadi dasar dalam berinvestasi.
Selain mengenal pasar modal syariah, seminar ini juga menghadirkan Indra Rahmadika yang memperkenalkan SOTS Mirae Asset Sekuritas berikut tutorial penggunaan aplikasi dalam jual beli saham. Hal ini dinilai bermanfaat oleh salah seorang mahasiswa jurusan sosiologi, Raka Muhammad sebab materi yang disampaikan berkaitan erat dengan keseharian finansial khususnya di bidang pasar modal.
Raka juga berharap kegiatan ini dapat terus terselenggara dan membuat mahasiswa jauh lebih peduli dengan finansial mereka. “Harapan aku, semoga kegiatan ini dapat terus berjalan dan semua mahasiswa juga jauh lebih aware tentang keuangannya pribadi, sama mudah-mudahan juga literasi pasar modal itu khususnya buat pelajar dan mahasiswa itu bisa terus berkembang,” tutupnya.
Reporter: Elsa Adila Rahma & Fitria Nuraini/Suaka
Redaktur: Zidny Ilma/Suaka