Infografik

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional: Kita Butuh Mereka

SUAKAONLINE.COM, Infografis – Indonesia masuk ke salah satu dari 17 negara megabiodiversity di dunia. Megabiodiversity adalah sebutan bagi negara-negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Keragaman hayati Indonesia disebut-sebut kedua terbesar di dunia setelah Brasil. Untuk jenis flora saja diperkirakan ada sekitar 40.000 jenis atau sekitar 15 persen jenis tumbuhan di dunia.

Melansir dari jurnal VIS VITALIS, banyak sekali manfaat keanekaragaman hayati di Indonesia. Di samping untuk pelestarian fungsi dan tata air, tata udara, tataguna tanah, juga sangat strategis bagi pengembangan pertanian, yakni untuk pangan, sandang, papan, obat-obatan dan energi bio-massa secara berkelanjutan, selain sebagai potensi ekowisata.

Jika dimaksimalkan, keanekaragaman hayati sejatinya bisa menjadi alternatif bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya.  Diantaranya, keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk berbagai keperluan; seperti bahan baku untuk pangan, bahan baku untuk obat-obatan, maupun bahan baku untuk industri modern lainnya. Beberapa jenis memang sudah dimanfaatkan, tetapi baru sebagian kecil; padahal potensinya sangat besar.

Potensi keanekaragaman hayati tidak hanya untuk kepentingan pengembangan berbagai industri di bidang medis, keanekaragaman hayati juga sangat penting untuk mendukung pembangunan di sektor pertanian termasuk di antaranya reklamasi lahan marginal dan bioremediasi, perbaikan varietas tanaman pangan, biofertilizer, biopesticide dan pengolahan hasil pertanian.

Lebih jauh, kekayaan  dan keunikan keanekaragaman hayati yang sangat besar serta kekhasan kekayaan ini sesungguhnya dapat juga dimanfaatkan untuk mengembangkan industri pariwisata di Indonesia. Untuk keperluan ini, Indonesia juga mempunyai beragam landskape ekosistem yang begitu khas, termasuk di dalamnya berbagai jenis flora dan fauna spektakuler yang sangat potensial untuk dikemas menjadi berbagai paket wisata dalam rangka menggenjot industri pariwisata modern di Indonesia.

 Menurut Fillon et al (1985), Kanada dengan kekayaan sumber daya alam yang terbatas dapat mengembangkan industri pariwisata alam dengan nilai devisa tidak kurang dari 800 juta dollar pertahun. Bila Kanada saja dapat mengembangkan dan menjual alamnya dengan harga ratusan juta dollar setiap tahun, tidak mustahil kalau Indonesia juga dapat mengikutinya, bahkan untuk melebihinya. Karena dalam hal kondisi alam dan keanekaragaman hayati, Kanada sangat jauh berada di bawah Indonesia.

Oleh karena itu penting bagi masyarakat Indonesia untuk mencintai, peduli, melindungi dan melestrikan puspa dan satwa nasional di Indonesia. Karena pada dasarnya kita yang membutuhkan mereka. Tanpa manusia, fauna dan flora pasti hidup. Tetapi, manusia tanpa flora dan fauna pasti punah.

Peneliti   : Gina Handayani dan Muhammad Syifaurrahman

Sumber  : Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 4 tahun 1993, LIPI, jurnal VIS VITALIS.

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas