SUAKAONLINECOM, Bandung — Kini perkembangan media telah menjamur. Maka arus tsunami informasi pun tak terbendung. Media daring atau online menjadi menjadi salah satunya. Atas dasar itulah media alternative lahir.
Kejenuhan dari pers arus utama pun menjadi faktor munculnya media alternatif. Pemberitaan dalam media alternatif juga menghadirkan representatif sudut pandang yang berbeda dari pemberitaan media mainstream. Media alternatif dapat dibangun oleh pers mahasiswa.
“Jika media masa mainstream menyuarakan hal yang memang umum, tugas media alternatif menyuarakan suara yang tidak pernah disuarakan oleh arus pers utama. Salah satunya aktif di pers mahasiswa,” ujar pemimpin umum LPM Suaka UIN Bandung, Robby Darmawan pada Workshop Jurnalistik International Women University (IWU), Minggu (30/4/2016).
Robby mencontohkan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suaka sebagai salah satu media alternatif di Bandung. Kiprah Suaka dalam ranah pers mahasiswa dimulai sejak tahun 1986. Eksistensi Suaka pun masih terjaga hingga kini.
Robby menilai pers mahasiswa sebagai media alternatif di tataran kampus itu menjadi wadah aspirasi dan advokasi. Juga sebagai media belajar dan wadah untuk orang-orang kritis. Tapi meski hanya pers mahasiswa, independensi dalam pemberitaan harus ditegakkan.
“Keberadaan pers mahasiswa sangat penting di kampus. Untuk menjadi penyeimbang kehidupan kampus dan pengingat bagi seluruh tatanan sivitas akademika. Karena kampus tidak terlepas dari dinamika permasalahan,“ tegas Robby.
Reporter: Ismail Abdurrahman/ Magang
Redaktur: Ridwan Alawi