
Desain : SUAKA / Ricky Priangga S.
SUAKAONLINE.COM, Infografis — Kekalahan demi kekalahan Jepang di Asia-Pasifik melawan Sekutu memaksa Jepang mencari cara untuk mendapatkan tenaga ekstra. Di Indonesia, Jepang menggalang kekuatan pribumi dengan membentuk Pasukan Pembela Tanah Air (Peta) pada 3 Oktober 1943 dengan dalih untuk menjaga pulau Jawa dari serbuan Sekutu.
Para pemuda terutama terpelajar pun sangat antusias untuk mendaftarkan diri. Pada perkembangannya, Peta kecewa dengan tindakan-tindakan represif Jepang terhadap rakyat Indonesia sehingga mereka melancarkan berbagai macam pemberontakan. Didikan militer yang diperoleh Peta dari Jepang dimanfaatkan para pejuang untuk membelot kepada Jepang sendiri.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pada 18-19 Agustus Peta dibubarkan sebagai hasil dari perjanjian Jepang dengan Sekutu. Pemuda Indonesia bekas Peta, Heiho, dan kesatuan militer lainnya tidak lagi terikat dengan Jepang sehingga kemudian pada 22 Agustus 1945, mereka menjadi bagian dari BKR setelah diresmikan melalui sidang PPKI.
Alih-alih membuat tentara negara, pemerintah membentuk badan keamanan dengan beberapa pertimbangan politis. Pada saat itu, jika Indonesia langsung membentuk lembaga dengan nama “tentara”, dikhawatirkan akan memancing konflik dengan tentara Sekutu yang sedang dalam proses mengambil alih Indonesia sementara pasukan Indonesia belum kuat secara kelembagaan maupun sumber daya. Di sisi lain, Indonesia menghindari bentrokan dengan tentara Jepang yang masih bersenjata. Dengan demikian diplomasi Indonesia untuk menarik pengakuan kedaulatan dapat berjalan dengan tenang sembari memperkuat tentara sesungguhnya untuk menghadapi Sekutu.
Melalui Maklumat 5 Oktober 1945 , secara resmi bangsa Indonesia memiliki tentara. Setelah beberapa kali mengalami perubahan kecil pada fungsi dan sruktur menjadi Tentara Keselamatan Rakyat(TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI), dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), pada akhirnya nama TNI (Tentara Nasional Indonesia) dikukuhkan hingga sekarang. Dengan demikian, 5 Oktober selalu diperingati sebagai hari ulang tahun TNI mengacu pada hari terbentuknya TKR.
Sumber : tni.mil.id , tempo.co
Peneliti : Muhammad Machally
Penyusun : Tim Litbang Suaka