SUAKAONLINE.COM — Buku Antologi Puisi ‘Masih Ada Puisi’ karya 23 Penyair UIN SGD Bandung mewakili suara zaman saat ini. Sebagaimana disampaikan oleh Teolog dan Budayawan, Ahmad Gibson pada Launching Buku Antologi Puisi ‘Masih Ada Puisi’ di Aula UIN SGD Bandung.
Gibson mengungkapkan bahwa keadaan zaman saat ini bak kelabu yang tidak jelas kemana arah bangsa ini serta jauh dari kata realistik Indonesia. Lalu, ada kekhawatiran pada benaknya karena sekarang ini, zaman semakin keras. “Kemudian dijawab pada buku ini, hanya berusaha untuk mengikis itu,” ujarnya, Selasa (24/3/2015) lalu.
Buku antologi ini adalah kumpulan puisi penyair dari Tahun 2000 sampai Tahun 2012, dibuat oleh mahasiswa dan alumni UIN SGD Bandung. “Puisi dikumpulkan, ada kurator, saat itu ada Pradewi, Faridz Yusuf dan Benny,” ujar Ketua Tim Penyusun Buku dan Editor, Fajar Fauzan, Selasa (24/3/2015).
Pada tahun 2012 antologi puisi ini pernah di-launching-kan, namun sayangnya belum dibukukan. “Saat itu hanya sebatas formlitas bahwa kita punya buku puisi,” tambah Fazar. Penggarapan sempat berhenti selama tiga tahun, akhirnya Buku Antologi Puisi tersebut dapat dibukukan tahun ini.
Penyair yang terhimpun dalam Buku Antologi Puisi Penyair UIN Bandung antara lain; Acuz, Aras Layung Kalimusada, Arry Syakir Gifari, Badru Tamam Mifka, Bunyamin Fasya, Faridz Yusuf, Galah Denawa, Haryoko Sani Wiguna, Herton Maridi, Khairunnaisa Mawar Biduri, Liman Sanjaya, Miftahul Khoer, Pow Koma Lima, Pedi Ahmad, Pungkit Wijaya, Pradewi Tri Chatami, Restu A. Putera, Sabda Ali Mifka, Syihabul Furqon, Salamet, Ucok Ibnu Mahardi, Yoga Zara Andritra dan Zaini Lutfi.
Mereka terpilih berdasarkan kurasi yang dilakukan oleh Ahmad Gibson dan beberapa doktor lain yang terlibat dalam proses seleksi. “Ini bukan yang terbaik tapi yang terpilih,” pungkasnya.
Reporter : Ridwan Alawi/Magang
Redaktur : Robby Darmawan