SUAKAONLINE.COM, Jakarta—Pria tua paruh baya itu berjalan paling depan di antara ribuan petani yang melakukan aksi. Dengan Topi hitam yang melindungi dari teriknya matahari Ibu kota, ia berjalan tanpa ragu. Walau langkahnya lambat, tak ada gurat kelelahan yang terpancar. Ia tetap berjalan tak ragu menuju ke Istana, memperjuangkan Keadilan untuk kaum Petani.
Adalah Enjid, petani asal Sukawargi, Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut yang ikut serta dalam Acara Aksi petani, Selasa (29/09/2015). Enjid merupakan Ketua Organinasi Petani Lokal (OTL). Ia merupakan Petani yang menggarap Sayur mayur di daerah Garut selatan. Dari ribuan peserta aksi, ia terlihat mencolok. Berjalan paling depan, bak panglima perang memimpin pasukannya.
Aksi Ribuan petani juga merupakan simbol peryaan Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September kemarin. “Ga Cape, Malah Asyik bisa bikin Bapa sehat,” Ucap Pria yang akrab di Sapa Mbah Enjid ini. Ia bercerita, sudah melakukan aksi ini sedari sebelas tahun lalu. Enjid tak pernah ragu dan selalu antusisas dalam melakukan aksi.
“Resep bapa mah, komo deui memperjuangkan hak petani nu di rampas ke pemerintah,” jelasnya dengan menggebu. Ia menambahkan, tak banyak yang dituntut oleh petani, mereka hanya membutuhkan tanah agar hidupnya menjadi layak.
Bukan tanpa alasan Enjid tak pernah absen mengikuti aksi. Ia bertutur kecewa kepada pemerintah dalam memandang petani. “Pemerintah sekarang udah rusak, banyak kebijakan yang tidak berpihak ke patani, padahal orang-orang ga bisa makan kalau ga ada petani,” tegasnya.
Pria kelahiran 1933 ini pun berharap seluruh pemuda bisa menjadi generasi yang memperbaiki bangsa dan juga terdidik. “Buat penerus harus menjadi generasi yang memperbaiki keadaan negara yang sudah rusak. Pemuda juga harus terdidik dan terampil dan juga berpedoman kepada UUD dan Pancasila,” harap Pria yang menjadi salah satu delegasi untuk bertemu dengan Presiden tersebut.
Reporter : Nizar Al Fadillah
Redaktur : Robby Darmawan