SUAKAONLINE.COM, Bandung– Mata Agus Hanafi berkaca-kaca ketika memandangi deretan foto yang terpajang rapi di Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Senin (10/8/2015). Deretan foto tersebut menampilkan foto-foto anggota Legiun Veteran Republik Indonesia yang masih hidup sampai saat ini. Bagi Agus, foto-foto disitu bukanlah orang asing, melainkan foto sahabat almarhum ayahnya yang juga mantan pejuang 45.
“Saya nineung, terharu melihat pameran foto ini, ada foto Pak Setia Syamsi, teman ayah Saya dulu,” ungkapnya saat ditemui di Pameran Foto Veteran di Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Pameran tersebut merupakan rangkaian dari perayaan Hari Veteran Nasional yang telah berlangsung sejak Senin (10/8/2015) .
Pameran tersebut tidak hanya menarik ingatan Hanafi kepada sosok ayahnya, lebih dari itu, Ia teringat bagaimana perjuangan para veteran. “Ayah saya, dan saya yakin yang lainnya pun begitu, berjuang tanpa pamrih. Ayah saya belasan tahun tidak digaji, tidak pernah menagih,” katanya. Menurutnya pameran tersebut hadir dalam momentum yang tepat sehingga punya kesan yang kuat bagi dirinya.
Pameran tersebut menampilkan 58 foto portrait veteran anggota Legiun Veteran Republik Indonesia. Tiap foto dikemas dengan latar dan bingkai hitam serta sorotan lampu bercahaya oranye, membuat kesan kuat dan khidmat pada tiap foto. Melihat deretan foto tersebut, seolah berhadapan langsung dengan para pejuang kemerdekaan.
Pameran foto tersebut digagas oleh Ivan Arsyandi dan Ame. Ide muncul ketika mereka menggarap pameran foto untuk acara Bandung Lautan Api. “Awalnya buat Bandung Lautan Api, tapi karena waktu itu para veteran sedang ngumpul, akhirnya ya kita foto satu-satu,” jelas Ame yang kerap aktif di Komunitas Fotografer Amatir Bandung.
Ame dan timnya memiliki inisiatif untuk mengabadikan para pejuang agar terus dikenang oleh generasi selanjutnya. “Selagi mereka masih ada, ya kita dokumentasikan,” tegasnya.
Walaupun foto tersebut hanya menampilkan wajah para veteran, menurut Ame ada karisma dari tiap wajah para veteran. “Ada energi positif saat melihat wajah mereka. Mungkin semua orang bisa membuat foto portrait seperti ini, tapi energinya berbeda,” jelas Ame.
Menurut Agus Hanafi, pameran foto tersebut merupakan bentuk apresiasi kaum muda bagi para veteran. Namun yang lebih penting menurutnya adalah bagaimana kaum muda bisa menteladani langkah para pejuang. “Yang terpenting bukan kecintaan pada individu pahlawan. Apresiasi tertinggi adalah mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya. Ia berharap pameran tersebut bisa menginspirasi kaum muda.
Reporter : A Rijal Hadyan
Redaktur : Isthiqonita