Suakaonline.com,- Kantor perwakilan (Kpw) Bank Indonesia Jawa Barat resmi mengeluarkan dan mengedarkan uang baru sebanyak Rp. 8,92 Triliun, Selasa (20/12/16) . Hal ini dilakukan guna persiapan Natal dan Tahun Baru 2017 mendatang, dengan dana yang sudah dipersiapkan sebanyak Rp 3,61 Triliun.
Proses sosialisasi uang baru ini dilakukan oleh Deputi Direktur, Mikael Budisatrio “dikeluarkannya uang baru dengan bentuk, gambar dan tampilan yang berbeda ini untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru 2017”, Selasa (20/12/16).
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah meresmikan pengeluaran dan pengedaran 11 pecahan uang rupiah Tahun Emisi (ET) 2016, Senin (19/12/16) di Gedung Bank Indonesia Jakarta. Kurang lebih terdapat 11 uang pecahan yang diresmikan, terdiri dari uang kertas pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, Rp 2 ribu dan Rp 1 ribu. Untuk uang logam sendiri terdiri dari pecahan Rp 1 ribu, Rp 500 dan Rp 100 perak.
Adanya peresmian dari BI pusat ini sebagai penanda bahwa 11 pecahan uang baru tersebut berlaku, dikeluarkan dan diedarkan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). “Ada 11 uang rupiah, tujuh diantaranya uang kertas dan empat pecahan rupiah logam,” jelas Mikael saat jumpa pers di depan Gedung Pasar Baru, Selasa (20/12/16).
Mikael juga menjelaskan dalam proses pembuatannya, uang tampilan baru ini sudah sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016 tanggal 5 September 2016 tentang penetapan gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama pada bagian depan uang rupiah kertas dan logam.
Adapun hal yang membedakan antara uang baru saat ini dengan bentuk uang sebelumnya yaitu lebih kepada warna dan gambar, warna yang dipilih lebih terang dari pecahan uang sebelumnya. Gambar yang digunakan lebih memperlihatkan keindahan alam Indonesia, dibelakang uang kertas terdapat gambar bunga, pemandangan dan tarian dari berbagai daerah di Indonesia. Mikael juga menambahkan bahwa untuk bahan yang digunakan masih tetap sama, hanya saja pengaman atau security feature-nya diperketat kembali sehingga uang baru ini sulit untuk dipalsukan.
Reporter : Restia Aidila Joneva
Redaktur : Hasna Salma