Kampusiana

Picture Fest 2024, Lestarikan Budaya Garut Melalui Festival Budaya

Perwakilan anggota Perhimpunan Mahasiswa Kota Intan Garut (Permata Intan Garut) menampilkan tarian daerah khas Garut di Aula PPG, Kampus 2 UIN SGD Bandung, Minggu (12/5/2024). (Foto: Fitria Nuraini/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Perhimpunan Mahasiswa Kota Intan Garut (Permata Intan Garut) menyelenggarakan Picture Fest 2024 di Aula Gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG), Kampus 2 UIN SGD Bandung, Minggu (12/5/2024). Acara ini merupakan festival budaya yang menampilkan kesenian asal Garut sekaligus menjadi momentum perayaan hari jadi Permata Intan Garut yang ke-29 tahun.

Picture Fest 2024 ini merupakan acara puncak setelah pelaksanaan rangkaian acara yang dilakukan sejak tanggal 27 April. Dimana telah dilaksanakan berbagai cabang perlombaan yang dapat mengasah bakat para anggota Permata Intan Garut, yakni terdiri dari pertandingan ludo, debat, badminton, futsal, dan Mobile Legend. Hasil kejuaraan lomba tersebut diumumkan pada akhir rangkaian kegiatan Picture Fest 2024.

Festival Budaya yang mengusung tema “Lampah Kiwari Keur Garut Supagi Pikeun Ngaraksa, Ngariksa, tur Ngamumule Budaya Sunda,” menurut dosen UIN Bandung kelahiran kota Garut, Fauzan Ali Rasyid mengungkapkan bahwa budaya menjadi kesuksesan suatu daerah. “Nilai-nilai budaya patut dikembangkan karena budaya melahirkan tata krama, kreasi, dan peradaban. Tidak hanya kesuksesan individu, tapi juga kesuksesan kolektif. Terutama kesuksesan daerah,” ungkapnya Minggu (12/5/2024).

Permata Intan Garut mengawali gelaran Festival Budaya tersebut dengan prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbolis perayaan hari lahir. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan tari Wonderland Indonesia dari perwakilan tim Permata Intan Garut, dan diakhiri dengan pertunjukan seni asal kota Garut yang bertajuk Raja Dogar. Dimana kesenian tersebut dibawa langsung atas inisiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Garut.

Raja Dogar sendiri merupakan salah satu kesenian asal Garut, dimana pada pertunjukannya persis seperti Laga Domba atau Adu Domba yang diiringi dengan musik tradisional sunda. Kesenian ini dimainkan oleh beberapa orang yang berperan sebagai dua ekor domba garut berwarna hitam dan putih yang tengah menguji kekuatan dan ketangkasan. Dalam penampilan ini, pemeran domba seringkali mengajak audiens untuk bercengkerama dan naik ke atas panggung.

Penampilan kesenian asal Garut ini diadakan bukan tanpa alasan, Ketua Pelaksana Picture Fest 2024, Suni Subagja mengungkapkan terkait urgensi mahasiswa perlu melestarikan kebudayaan. “Para mahasiswa sebagai agent of change di masyarakat, kita tahu bahwa budaya kita adalah identitas kita. Ketika budaya tersebut hilang, tidak terpakai oleh kita maka kita pun tidak akan menjadi apa-apa gitu,” ujarnya.

Festival budaya tersebut berhasil mencuri perhatian tamu undangan dari Organisasi Keluarga Mahasiswa Minang, Nabila Putri mengaku mendapatkan pengalaman menarik dari kesenian Raja Dogar. “Ini kan kali pertama aku datang ke undangan Organisasi Daerah lain, ngeliat budaya dari daerah lain. Apalagi tadi yang kambing itu, itu seru banget. Dapat budaya dan pengalaman baru,” ucapnya.

Selain menjadi tempat perkenalan budaya. Selain dihadiri perwakilan Dinas Pariwisata Kota Garut, Picture Fest 2024 menjadi ajang silaturahmi keluarga besar Permata Intan Garut dan berbagai organisasi daerah lainnya sekaligus menjadi wadah refleksi baik bagi para anggota maupun pengurus Permata Intan Garut untuk menunjukkan hasil kinerja selama satu tahun terakhir serta menjadi bagian dari evaluasi organisasi untuk kedepannya.

 

Reporter: Elsa Adila Rahma & Fitria Nuraini/Suaka

Redaktur: Zidny Ilma/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas