Kontribusi Pendidikan untuk Kesejahteraan Ekonomi
Sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi, keberadaan UIN Bandung mestinya memberi sumbangsih di dunia pendidikan. Masyarakat seharusnya mengalami perubahan pola pikir menjadi lebih maju dan berkembang. Ella menilai hal tersebut belum dilakukan secara komprehensif oleh petinggi atau pemangku kebijakan kampus. Ella menganggap kampus hanya mensuplai masyarakat dengan materi, tanpa diimbangi pendidikan. “Harusnya ekonomi tumbuh, pendidikan juga tumbuh,” tegas Ella.
Kebijakan kampus yang memberi nilai positif bagi masyarakat sekitar kampus, belum dirasakan Ella secara maksimal, apalagi kebijakan tersebut selalu melalui ‘pihak ketiga’ yang mengetahui seluk beluk mengenai kampus. Pihak ketiga tersebut dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik antara penduduk setempat dengan kampus. Sayangnya yang kerap terjadi malah sebaliknya, keberadaan oknum dari pihak tersebut membuat sekat kesenjangan semakin tebal.
Misalnya ketika kampus melakukan renovasi pembangunan tahun kemarin, warga harus rela terkena imbas kebisingan dari pembangunan tersebut. Sebagai ganti ruginya, ada isu yang menyatakan bahwa satu orang warga akan mendapatkan kompensasi sebesar seratur ribu rupiah. Hingga renovasi dan pembangunan selesai, kompensasi tersebut tidak pernah diterima oleh masyarakat sekitar kampus, termasuk Ella. “Ibu sebagai warga yang tinggal paling dekat dengan kampus diminta tanda tangan paling awal. Tapi tidak pernah mendapat kompensasi sepeserpun,” terangnya.
Ella menaruh harapan besar akan keberadaan UIN Bandung. Ella juga berharap kampus tidak hanya menyuplai masyarakat sekitar dengan materi, tapi juga pendidikan. “Sekarang buktinya para pedagang dijalan lagi. Padahal udah dikasih uang untuk tidak jualan di situ lagi,” ujar Ella, mengomentari pedagang yang berjualan di depan mesjid Kifayatul Achyar. Kompensasi-kompensasi yang diberikan maupun dijanjikan kampus kepada masyarakat atas gangguan yang harus diterima tidak membantu masyarakat dalam jangka panjang.
Ella tidak mengkambinghitamkan pendatang yang mengambil alih sumber daya alam di sekitar kampus UIN Bandung, Ella menginginkan keberadaan kampus menjadi kesempatan bagi masyarakat setempat untuk beradaptasi dengan pengetahuan dan pendidikan demi kestabilan ekonomi masyarakat itu sendiri. “Kampus jangan menjadi menara gading yang sulit didekati warga,” pungkas Ella.
*Tulisan ini telah dimuat di Tabloid Suaka edisi Maret 2016 Rubrik Sorot.