Fakultas Adab dan Humaniora, UIN SGD Bandung. (Foto: Dede Lukman Hakim)
SUAKAONLINE.COM – Akibat diundurnya Praktek Profesi Lapangan (PPL) mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris ke Jogjakarta, pihak penyedia jasa travel dirugikan sekitar 27 juta. Kerugian ini berasal dari pemesanan hotel sebesar 15 juta, bus sebesar 10 juta dan pemesanan tiket pertunjukkan sendratari.
Berdasarkan keterangan Diyon Prayudi, salah satu panitia PPL Jogjakarta, kerugian tersebut terjadi karena dana untuk PPL dari fakultas tidak kunjung turun sampai hari H pemberangkatan. Padahal, menurut Diyon sudah ada 170 mahasiswa yang ikut PPL sudah membayar Rp 695 ribu per orang.
“Sementara uang dosen belum lunas sampai H-1. Nah karena belum lunas, pihak travel tidak bisa mengeluarkan surat jalan, Dari surat jalan itulah timbu konflik,” ujar Diyon mahasiswa Sastra Inggris semester lima.
Menurut Diyon, dosen belum membayar uang karena tidak kunjung turunnya uang dari fakultas melalui SPPD.
“Mahasiswa saja bayar menggunakan uang sendiri, bukan menggunakan uang praktikum dari fakultas. Kita mempunyai keraguan di sana sini, entah sama fakultas entah sama dosen, intinya mahasiswa hilang kepercayaan 50 persen,” tuturnya.
Mahasiswa BSI pun merasa kecewa atas diundurnya PPL tersebut. Misalnya Annisa yang mengaku sudah mempersiapkan segala perbekalan ke sana. “Kita udah persiapan, ada yang udah nyiapin makanan basah dan lainnya,” ujarnya yang juga selaku panitia PPL.
Ia bersama teman-teman BSI seangkatannya sudah melakukan audiensi bersama pihak fakultas dan dosen pada Minggu (28/9/2014). Annisa mengatakan bhawa, uang pembayaran akan dilunasi sekitar 3-4 hari setelah audiensi.
Rencananya, pada 28 September seluruh mahasiswa BSI akan melakukan PPL ke Jogjakarta sekitar empat hari. Namun karena berbagai persoalan akhirnya diundur menjadi hari Jumat (10/10/2014).
Reporter : Ayu Pratiwi Ulfah
Redaktur : Adi Permana
