
Seluruh peserta Diksar Keprotokolan, tengah mempersiapkan diri sebelum dimulainya materi mengenai Kehumasan, di Aula Lt.1 Student Center (SC), Sabtu (13/2/2016). Kegiatan ini dilakukan guna siswa dapat lebih fokus saat materi sedang berlangsung. (Awallina Ilmiakhanza/Magang)
SUAKAONLINE.COM – Unit Protokol Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) Pramuka UIN SGD Bandung menggelar kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Keprotokolan, Sabtu (13/2/2016) di Aula lantai satu Student Center. Sebanyak 29 peserta mengikuti kegiatan yang mengusung tema Protokol Pribadi Paripurna.
Diksar ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa (sebutan peserta protokol) tanpa mengesampingkan etika yang ada. Karena dalam bidang keprotokolan, etika menjadi modal penting untuk berbicara di depan khalayak.
Komandan Protokol, Rina Mahmudah menuturkan dalam kegiatan ini, pertama, siswa harus mampu menanamkan etika yang baik yang harus dimiliki seorang protokol. Kedua, dilihat dari sisi public speaking, karena banyak orang yang kesulitan berbicara di depan umum sedangkan sebenarnya mereka mampu.
“Mereka sebenarnya memiliki potensi, namun mereka belum berani untuk mengeksplorasi. Dan disini kami menjembatani hal itu” tambah Rina saat ditemui Suaka, Sabtu (13/2/2016).
Siswa yang mengikuti kegiatan ini adalah mereka yang telah melewati seleksi administrasi, seleksi smapta atau tes fisik, psikotes dan wawancara. Setelah itu siswa harus mengikuti tiga kelas berikutnya. Pertama, kelas basic yang merupakan pelatihan dasar selama satu minggu di kampus dan barak TNI Yonif Linud 303, Nagreg.
Disusul oleh kelas profesi dimana siswa mendapatkan pendalaman materi mengenai keprotokolan, yang berlangsung selama satu bulan. Terakhir kelas excellent, dimana siswa akan menerapkankan seluruh materi yang telah diajarkan. Seusai materi seluruh siswa mengikuti simulasi table manner.
Ketua Pelaksana, Mia Nurdiana mengatakan setiap minggunya siswa memiliki penilaian tersendiri mulai dari segi bersikap, cara berjalan dan cara berpakaian. Bagi seorang protokoler, lanjut Rina haruslah berhati-hati karena kesalahan yang kita buat akan diingat oleh khalayak. “Perfect no Compromise, itu slogan yang harus diingat seorang protokol. Jadi kesalahan kecil pada seorang protokoler itu berakibat fatal kedepannya, itu resiko.” jelas Mia.
Dari Diksar ini diharapkan dapat mencetak protokoler yang berkualitas. “Semoga siswa disini tidak terbatasi dengan latar belakang mereka sebagai anggota pramuka atau tidak. Sehingga mereka yakin dari segi etika dan pengalaman, serta mampu mengaplikasikannya untuk membenahi perkembangan di fakultas mereka masing-masing,” harap Rina.
Reporter: Awallina Ilmiakhanza/ Magang
Redaktur: Ridwan Alawi