Kampusiana

Tiga Tahun Tanpa Kejelasan, Sertifikat OPAK 2015 Akhirnya Dibagikan

Dok. Suaka

SUAKAONLINE.COM – Setelah tiga tahun tanpa kejelasan, pada senin (14/05/2018) melalui postingan di akun Instagramnya, Sema UIN SGD Bandung menginformasikan agenda pembagian sertifikat OPAK bagi angkatan 2015 dan 2016, yang dirangkaikan dengan konsolidasi terbuka bersama Organisasi Mahasiswa Intra Kampus. Dari Informasi tersebut, sertifikat akan dibagikan keesokan harinya pada hari Selasa.

Pada wawancara sebelumnya dengan suaka, Sema UIN SGD Bandung memaparkan beberapa hal yang menjadi kendala dari tertundanya pembagian sertifikat OPAK angkatan 2015, yang dijanjikan akan dibagikan pada bulan februari.  Salah satu kendala saat itu ialah kurangnya anggaran sehingga produksi sertifkiat belum dimulai.

Berkenaan dengan pendaan, Ketua komisi 3 Hubungan Masyarakat dan Advokasi, Sema UIN SGD Bandung, Iqbal Candra Dewata, menjelaskan bahwa pendanaan untuk produksi sertifikat bersumber dari sharing anggaran Sema-U dengan Aljamiah, yang baru diterima oleh Sema-U pada bulan April.

“Pendanaannya itu berasal dari sharing anggaran dari Sema-U dan anggaran dari aljamiah. pencairan uangnya itu pada bulan april dan langsung juga kita buatkan. Untuk DP itu dari Sema-U sementara pelunasan dari kemahasiswaan,” jelasnya. Rabu, (16/05/2018)

Selain terkendala oleh pendanaan, molornya pembagian sertifikat hingga bulan Mei juga dikarenakan data yang masuk kepada Sema-U, berbeda dengan jumlah total mahasiswa yang belum mendapat sertifikiat. Dari 3.500 mahasiswa angkatan 2015 yang belum mendapat sertifikat, hanya 2.100 yang melakukan pendataan, sementara Sema-U hanya mencetak 2.500 lembar, sehingga 1.000 sisanya diberikan e-sertifikat.

Iqbal juga kembali  menjelaskan bahwa, tanggung jawab atas produksi dan membagikan sertifikat OPAK bagi mahasiswa angkatan 2015 bukanlah tanggung jawab dari Sema-U, melainkan kepanitiaan OPAK 2015.

“Sebenarnya itu bukanlah tanggung jawab dari Sema-U, melainkan tanggung jawab dari kepanitiaan OPAK 2015. Secara tupoksi, itu bukanlah tanggung jawab dari Sema-U, tapi kita berinisiasi membantu mahasiswa yang akan mengikuti ujian komprehensif, sertifikat ini sangat penting karena sebagai salah satu syarat untuk ikut ujian komprehensif,”tambahnya.

Menanggapi pembagian Sertifikat OPAK, mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Wanda Sri Rahayu, merasa senang karena ia sangat membutuhkan sertifikat itu nantinya. Meskipun begitu, ia juga menyayangkan keterlambatan yang sangat lama sementara tidak ada kejelasan selama tiga tahun tersebut.

“Jelas seneng lah yah, soalnya inikan buat syarat sidang juga. Cuma emang sangat mengecewakan karena ngaretnya kebangetan sampe tiga tahun. Dan selama itu tuh angkatan kita digantungin terus, kayak katanya dibagiin tanggal sekian bulan sekian tapi ternyata enggak, gitu aja terus sampai akhirnya sekarang baru dibagiin, kecewanya juga tuh dulu aja kita harus bayar buru-buru, ternyata fasilitas kitanya datang terlambat,” pungkasnya

 

Reporter : Abdul Azis Said

Redaktur : Muhamad Emiriza

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas