Sebuah jaket jenis Harrington dengan gagahnya dipakai salah satu mahasiswa UIN SGD Bandung. Di punggungnya bertuliskan dengan jelas Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati dengan huruf kapital. Jaket itu berwarna biru gelap, sementara ada pula mahasiswa lain memakai jaket dengan warna merah tua.
Itulah gambaran salah satu produk yang dikeluarkan oleh UIN Merch. Selain itu ada pula kaos dan stiker yang selalu terkait dengan nama UIN SGD Bandung. UIN Merch bisa dibilang sebagai salah satu jenis usaha yang konsen mengangkat nama besar UIN SGD Bandung. Atau sering disebut sebagai merchandise kampus.
UIN Merch berdiri 13 Mei 2013 lalu, atas inisiatif Randy Septian, mahasiswa Bahasa dan Satra Inggris (BSI) UIN SGD Bandung. Randy bercerita, awal mendirikan UIN Merch termotivasi dari kampus-kampus lain yang mempunyai produk khas kampus.
Tapi, lanjut Randy, latar belakang yang paling besar didirikannya UIN Merch yakni atas keresahannya dengan kaos-kaos Ospek. “Biasanya kualitas kaos Ospek itu kan biasa, kadang akhirnya dipakai buat lap lantai. Dari mulai situlah termotivasi untuk menaikan kualitas merchandise kampus,” ujarnya, Selasa (20/5/2014) saat dijumpai di Kantin Ma’had Aljamiah.
Bagi sebagian mahasiswa, ketika mengenakan produk UIN Merch, ada rasa kebanggaan besar terhadap almamater kampus. Seperti yang Rivan Nugraha rasakan. Ia merasa bangga ketika mengenakan pakaian dengan ada nama UIN SGD Bandung. “Jadi saya punya rasa memiliki yang besar terhadap kampus. Nih saya mahasiswa UIN,” ujar mahasiswa Sosilogi, semenster empat itu di tempat berbeda.
Rivan juga berpesan kepada mahasiswa UIN SGD Bandung agar mau mencintai kampusnya sendiri. Dimulai dari hal yang kecil, misalnya tidak terlalu sinis melihat mahasiswa UIN SGD Bandung yang memakai pakaian dengan nama kampusnya. “Biasanya kan suka disebut, asa pang UIN-na. (Merasa paling UIN) kalau pakai baju ada UIN-nan tuh,” tuturnya.
Selain sebagai ladang bisnis, ternyata UIN Merch juga punya andil besar dalam menumbuhkan rasa memiliki pada almamater tercinta, UIN SGD Bandung. Tidak sebatas merchandise kampus biasa. Semoga saja rasa cinta kepada almamater kampus juga tidak sebatas hanya pada pakaian yang digunakan, tapi pada setiap tingkah laku kita sehari-hari.
Reporter : Adi Permana
Redaktur : Ratu Tresna Ning Gusti