SUAKAONLINE.COM -– Pascainspeksi mendadak yang dilakukan pihak Al-Jamiah di Student Centre (SC) pada Kamis malam (22/5/2014), berbagai pihak menunjukkan sikapnya atas pembatasan aktivitas di SC sampai jam 5 sore oleh pihak Rektorat.
Sikap kontra banyak berdatangan dari pihak mahasiswa sebagai penghuni SC. Salah satunya dengan berkumpulnya Forum Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Khusus (FK UKM UKK) di Gazebo UIN SGD Bandung, pada Selasa (27/5/2014), dalam rangka penolakan jam malam.
Lain halnya dengan pihak mahasiswa, pihak Birokrasi lebih menyatakan sikap pro terhadap pencanangan jam malam. Hal ini diwakili oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat UIN SGD Bandung, Sakrim Miharja. Ia mengatakan setiap kebijakan pasti akan mengandung pro dan kontra yang merupakan hal yang biasa.
“Setiap mahasiswa harus mengikuti peraturan dimana ia berada, aturan dibuat bukan untuk menyusahkan, melainkan untuk memperbaiki dan membuat nama kampus lebih baik agar masyarakat sekitar tidak berpikiran negatif,” ujarnya saat ditemui di Al-Jamiah lantai 2, Rabu (28/5/2014). (BACA: 12 Surat Keluhan Warga Masih Jadi Tanda Tanya)
Salah satu pihak di luar FK UKM UKK adalah Pelatih Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate Ari Firza yang menyatakan sikap akan pembatasan aktivitas penghuni SC hingga jam 5 sore. “Saya sangat tidak setuju, karena umumnya para mahasiswa itu kegiatannya malam, dan dimana lagi kalau bukan di Gedung SC ini,” ujarnya di sela-sela melatih anggota UKM Karate, Senin (26/5/2014).
Salah satu dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dang Eif , mengatakan bahwa peraturan itu ada karena mahasiswa itu sendiri yang melanggar peraturan yang telah diterapkan. “Tapi kalaupun mahasiswa melanggar, menurut saya jam malam tidak perlu juga diberlakukan,” ujarnya.
Reporter : Restia Aidila Joneva & M. Ilham Hidayatullah
Redaktur : Ratu Tresna