SUAKAONLINE.COM – Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN SGD Bandung mengadakan Ajang Kreasi Seni dan Olahraga (AKSARA) Saintek 2020 via daring sejak 1 November hingga 12 Desember 2020 . Aksara ini merupakan program kerja baru yang dibuat oleh bidang olahraga Dema-F Saintek sebagai pengganti acara tahunan Saintek CUP. Dengan mengusung konsep daring, acara ini bertujuan mengajak masyarakat umum untuk tetap produktif dan berprestasi meski dalam kondisi pandemi.
Dengan mengangkat tema “Kembangkan Kreativitas Seni dan Solidaritas Berolahraga di Tengah Pandemi”, Ketua Pelaksana Aksara 2020, Muhammad Reynaldi Baihaqi menjelaskan bahwa acara ini lebih mengedepankan pada kesenian dibanding olahraga. Hal itu dimaksudkan untuk mengangkat budaya-budaya yang hilang dan terlupakan yang ada di masyarakat Indonesia. Dalam kegiatan ini terdapat dua cabang perlombaan, yaitu cabang perlombaan seni dan cabang perlombaan olahraga.
Cabang seni diantaranya yaitu lomba tarian tradisional, lomba baca puisi, lomba desain grafis dan lomba cover solo. Sedangkan pada cabang olahraga, ada perlombaan elektronik sport (e-Sport) yaitu mobile legend. Reynaldi mengatakan pemilihan mobile legend sebagai lomba e-sport dikarenakan pada saat ini masyarakat sekitar masih banyak yang memainkan game tersebut dan dapat dijangkau masyarakat luas.
Antusiasme peserta yang mendaftar dalam kegiatan ini pun terbilang cukup banyak, namun di dominasi oleh peserta lomba e-sport. Pada lomba puisi ada delapan orang, peserta lomba cover solo 16 orang, peserta lomba desain grafis 13 orang, peserta tarian tradisional empat tim dan peserta e-sport 22 tim. Mahasiswa jurusan Teknologi Informatika ini sangat impresif dan tak menyangka orang-orang di luar Jawa ikut serta dalam acara ini.
”Sangat impresif banget dan nggak menyangka orang-orang dari luar Jawa ada yang ikut. Harapannya dari Aksara ini bisa mewadahi teman-teman untuk mengembangkan minat bakat dan potensinya dan dapat menjadi contoh serta mengharumkan nama Fakultas Saintek,” harap Reynaldi, Rabu (16/12/2020).
Dalam memenangkan lomba e-sport pun tak semudah yang dibayangkan. Perwakilan tim Juara I mobile legend, Farid Fahrul Rozi mengatakan bahwa dalam permainan mobile legend perlunya mengetahui tipe-tipe hero yang ada pada game tersebut. Dalam game mobile legend terdapat kurang lebih ratusan macam hero, dan masing-masing hero punya spesifikasinya tersendiri, seperti kemampuan, kekuatan, keunggulan hero itu harus diperhitungkan. Tak hanya itu, komunikasi antar tim, skill individu antar player atau pemain, dan strategi permainan pun menjadi penting dalam turnamen tersebut.
Dengan mengikuti turnamen Aksara ini, Farid merasa senang dan dapat bersilaturahmi dengan tim lain serta para panitia. “Tim kami bersilaturahmi dengan tim lain dan panitia untuk mengikuti turnamen, dimanapun itu tujuan utama. Kedua, untuk menambah kemampuan tim kita bertemu dengan tim yang lebih kuat dari kami, dan menambah pengalaman agar intropeksi diri. Ketiga kesannya senang bisa maksimal dan alhamdulillah bisa juara satu,” ujarnya saat diwawancara via WhatsApp.
Bersamaan dengan Farid, pemenang Juara Favorit Tarian Tradisional, Via Leila Fahriah juga merasa Aksara merupakan acara yang bagus dan ruang lingkupnya luas. “Aksara ini suatu acara yang bagus banget, apalagi kalau diseriusin, cakupannya sudah luas. Apalagi ini baru pertama kali landing tapi sudah bisa menjangkau luas, jadi keren banget aksara ini.” Tutupnya.
Reporter: Hasna Fajriah/Suaka
Redaktur: Awla Rajul/Suaka