SUAKAONLINE.COM, Bandung – Pegiat Kamisan menggelar acara teatrikal dan pameran karya seni rupa di halaman Gedung Sate, Bandung, Kamis (22/1/2015). Aksi yang menginjak usia sewindu tersebut mengkampanyekan penuntasan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan telah berlangsung di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Batam, dan Bandung. Sedangkan di Bandung merupakan aksi ke-82.
Sesepuh Yayasan Penelitian Pelanggaran Hak Asasi Manusia (YPKP HAM), Mulyono hadir di tengah-tengah aksi. Ia berorasi dan menyemangati kaum muda untuk terus peduli terhadap isu-isu politik dan HAM. “Saya bersyukur teman-teman yang menyempatkan hadir, datang kesini bukan karena propaganda dan iming-iming duit, tapi kesadaran. Inilah yang harus terus dilanjutkan,” ujar pria berusia 70 tahun itu penuh semangat.
Selain Mulyono, ketua Aliansi Jurnalis Independden (AJI) Bandung, Adi Marsiela juga berorasi dihadapan pegiat yang notabene terdiri dari mahasiswa dan wartawan.
Salah seorang penyelenggara, Agvi Firdaus mengatakan biaya yang digunakan untuk kegiatan tersebut merupakan donasi bahkan uang pribadi “Ini merupakan bentuk kepedulian, teman-teman yang peduli juga saya kabari (untuk membantu-red),” ujar mahasiswa UIN SGD Bandung tersebut.
Pernyataan tersebut diamini Wanggi Hoediyanto yang juga memotori berlangsungnya acara “Persiapannnya baru dua hari yang lalu, dengan dana seadanya,” ungkap pria berkumis tebal itu terkekeh. Namun, Wanggi dan Pegiat Kamisan lainnya berharap kepedulian warga Bandung terhadap isu penegakab HAM bertambah. Selain itu, konsisten untuk hadir setiap Kamis sore di depan Kantor Gubernur Jawa Barat tersebut harus dijaga.
Bagi Wanggi, kehadiran para pegiat kamisan dengan segala atributnya, seperti payung hitam dan poster adalah bentuk ajakan dan penyadaran bagi masyarakat bahwa masih ada satu atau dua orang yang peduli pada persoalan HAM.
Reporter : Ahmad Rijal Hadyan
Redaktur : Isthiqonita