
SUAKAONLINE.COM – Setelah dilaksanakannya Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun 2020 bulan September lalu, mahasiswa angkatan tahun 2020 tak kunjung mendapatkan sertifikat PBAK dan jas almamater. Padahal setiap mahasiswa yang mengikuti PBAK berhak mendapatkan sarana dan pra-sarana berupa sertifikat dan jas almamater.
Mahasiswa Ekonomi Syariah tahun angkatan 2020, Fityan Dheandra mengeluhkan terkait hal tersebut. “Yang menjadi tanda tanya besar, kok bisa sengaret itu? Soalnya tidak ada pengumuman lebih lanjut dari panitia PBAK tahun 2020 atau pihak kampus yang mengurus mengenai pembagian sertifikat dan jas almamater. Soalnya universitas lainnya sudah pada dibagikan. Almamater kan dibuat atau diurus pihak kampus,” ujarnya, Selasa (27/4/2021).
Hal tersebut pun dirasakan juga oleh Mahasiswa Ekonomi Syariah angkatan 2018, Yulisa Dinda Nirmala, mengingat sertifikat PBAK 2018 yang belum kunjung dibagikan. Menurutnya keterlambatan ini disebabkan oleh kepengurusan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) yang sudah berganti dan ini menjadi sebuah catatan bagi panitia penyelenggara.
Kepala Bidang Kemahasiswaan UIN SGD Bandung, Wawan Gunawan menjelaskan terkait lambannya pembagian sertifikat PBAK dan jas almamater disebabkan oleh pandemi covid-19. “Kalau tidak terjadi dengan covid, bulan desember sebenarnya sudah beres semua, karena ini covid dan PBAK-nya pun daring, kita pada bulan januari 2021 itu sudah beres semua,” ungkapnya saat diwawancarai, Selasa (27/4/2021).
Wawan juga menegaskan mengenai sarana pra sarana PBAK 2020 sudah ada. “Ini kan sarana pra sarana sudah ada dari bulan januari sudah beres semua, malahan jas almamater itu bulan Desember sudah beres, kaos bulan Desember sudah beres. Jadi bukan kita mengulur-ngulur waktu, tapi kondisinya yang seperti ini,” tegasnya.
Perihal teknis pembagian sertifikat PBAK dan jas almamater tidak luput dari peran Dema-U untuk merealisasikan hal tersebut. Wawan menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Dema-U untuk membagikan jas almamater dan sertifikat PBAK kepada mahasiswa baru.
Adapun mengenai sertifikat PBAK tahun 2018 yang belum kunjung dibagikan, Wawan juga menuturkan terkait hal tersebut. “Kalau masalah sertifikat angkatan 2018 tinggal beberapa persen lagi, dan itu tanggung jawab kami, karena kita yang mengelolanya. Dan itu pun insyaallah pada waktunya nanti temen-temen mahasiswa yang mengikuti ujian komprehensif pada waktunya ada,” lanjut Wawan.
Ketua Umum DEMA-U, Malik Fajar Ramadhan mengupayakan hal tersebut supaya terelisasikan secepatnya. “Nah sifat kita itu kan mendorong untuk gimana caranya segera mungkin sertifikat dan almamater ini dibagikan ke temen-temen angkatan 2020. Kita sih targetnya akhir Mei ini udah harus dibagikan ke temen-temen angkatan 2020,” pungkasnya.
Reporter : Alisya Darmayanti dan Hizqil Fadl Rohman/Magang
Redaktur: Fauzan Nugraha/Suaka